Sudah Divaksinasi Lalu Kena Omicron, 8 Gejala Ini Paling Sering Muncul

Studi di Norwegia mengungkap gejala omicron pada orang yang sudah divaksinasi.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Gejala infeksi SARS-CoV-2 varian omicron pada orang yang sudah divaksinasi didominasi oleh batuk, beringus, dan kelelahan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian omicron diketahui lebih mudah menular, termasuk pada kelompok orang yang sudah divaksinasi lengkap. Pada kelompok ini, infeksi varian omicron kerap memunculkan delapan gejala.

Kedelapan gejala tersebut disoroti dalam sebuah studi yang dilakukan di Norwegia. Studi ini melibatkan 110 orang yang menghadiri sebuah pesta Natal sebagai partisipan. Dari 110 orang tersebut, sebanyak 81 orang terinfeksi oleh varian omicron.

Lebih dari 95 persen orang yang terinfeksi telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Tapi, seluruhnya belum mendapatkan booster vaksin Covid-19.

Dari hasil wawancara dengan para partisipan yang terinfeksi, peneliti menemukan ada delapan gejala yang paling sering muncul. Gejala yang paling mendominasi di antara kedelapan gejala tersebut adalah batuk.

Tiga gejala dengan persentase yang paling besar adalah batuk (83 persen), hidung berair (78 persen), dan kelelahan (74 persen). Lima gejala lainnya adalah sakit tenggorokan (72 persen), sakit kepala (68 persen), nyeri otot (58 persen), demam (54 persen), dan bersin (43 persen).

Di samping delapan gejala ini, tim peneliti juga menemukan beberapa gejala lain. Gejala tersebut meliputi penurunan nafsu makan (33 persen), penurunan kemampuan indra pengecap (23 persen), penurunan fungsi indra penciuman (12 persen), napas berat (12 persen), dan nyeri perut (enam persen).

Studi berbeda juga menemukan hasil yang serupa terkait gejala Omicron pada individu yang sudah divaksinasi. Studi ZOE yang dipimpin oleh King's College London di Inggris, misalnya, menemukan bahwa beringus menjadi gejala tersering pada kelompok yang sudah menerima dua dan tiga dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga


Gejala hidung berair ditemukan pada 74 persen partisipan. Beberapa gejala lainnya adalah sakit kepala (68 persen), sakit tenggorokan (65 persen), kelelahan (64 persen), bersin (60 persen), batuk terus-menerus (42 persen), dan suara serak (38 persen).

Beda gejala infeksi varian omicron dan delta. - (Republika)

Di samping itu, studi ZOE juga menemukan adanya keluhan gejala nyeri punggung pada sebagian pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi. Mengacu pada data, nyeri punggung dialami oleh 20 persen atau satu dari lima pasien yang sudah divaksinasi.

Seperti dilansir The Sun pada Kamis (17/2/2022), studi ini juga menemukan gejala Covid-19 yang tak biasa pada sebagian kecil pasien. Gejala tak biasa tersebut adalah berkeringat malam hari, muntah dan diare, bingung, dan iritasi mata.

Gejala Covid-19 umumnya muncul antara dua hingga 14 hari setelah terpapar SARS-CoV-2. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi rata-rata adalah lima hingga enam hari. Akan tetapi, sejak kemunculan varian omicron, peneliti menemukan bahwa gejala bisa muncul hanya dalam waktu dua hari setelah paparan.

Kabar baiknya, gejala akibat infeksi varian omicron cenderung berlangsung dalam waktu yang lebih singkat. Sekitar 70 persen pasien yang terinfeksi varian omicron bisa pulih dari gejala dalam waktu tujuh hari. Sebagai perbandingan, hanya 44 persen pasien yang terinfeksi varian delta yang mencapai kesembuhan serupa.

Vaksinasi Covid-19 pada dasarnya bertujuan untuk menekan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19. Di masa pandemi ini, masyarakat dianjurkan untuk mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler