BNI Siap Kucurkan KUR Pengembangan Budidaya Jagung di Morowali Utara

BNI memberi kemudahan untuk merealisasikan skema pembiayaan budidaya jagung

Wihdan Hidayat / Republika
BNI memberi kemudahan untuk merealisasikan skema pembiayaan budidaya jagung. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI UTARA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) siap mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani di Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang mengembangkan budidaya jagung. KUR akan disalurkan lewat pola kemitraan dengan pihak swasta yang bertindak sebagai penjamin (offtaker).

Baca Juga


"Kami siap membiayai dan kami akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk merealisasikan skema pembiayaan budidaya jagung ini," kata Pimpinan Cabang BNI Parigi Raymon B Kamasaan, Kamis (17/2/2022).

Kesiapan tersebut telah disampaikan dalam pertemuan teknis antara Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan pihak swasta yang akan bertindak selaku offtaker dan Bank BNI yang dipimpin Bupati Morut Delis J. Hehi. Raymon menerangkan pola kerja sama dalam budidaya jagung nantinya adalah petani mengolah lahannya masing-masing dan akan mendapat dukungan pembiayaan dengan skema KUR Bank BNI yang dijamin oleh offtaker.

"Setiap hektare lahan diperkirakan akan mendapat dukungan KUR sebesar Rp 14 juta. Sebanyak Rp 8 juta untuk biaya budidaya dan selebihnya biaya hidup untuk petani,"ujarnya.

Perwakilan perusahaan selaku offtaker pada program kemitraan, Edward Tanari, menyatakan biaya budidaya ini akan ditangani oleh offtaker yang akan menyediakan mesin pengolah lahan, benih, pupuk dan obat-obatan. Sedangkan soal pasar, petani dan offtaker akan membicarakan dan menyepakati harga tertinggi dan harga terendah. "Kami akan menjamin bahwa petani peserta kemitraan akan menikmati harga yang wajar," terangnya.

Selain itu, semua lahan yang disertakan dalam program ini akan dipertanggungkan pada perusahaan asuransi di antaranya PT. Jasindo. Bupati Morut Delis J. Hehi mengapresiasi kesiapan Bank BNI yang memberikan dukungan pembiayaan terhadap program penting ini.

"Program ini sangat penting dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan, serta memperkecil lahan-lahan tidur atau kurang produktif," katanya.

Sampai saat ini, tercatat sudah ratusan warga dengan areal lahan yang dimiliki sekitar 1.300 hektare mencatatkan diri siap mengikuti program kemitraan tersebut. Delis berharap dalam dua bulan ke depan program itu sudah mulai berjalan dengan target minimal 200 hektare tiap bulan. Ia juga berharap para Kepala BPP dan penyuluh lapangan segera melakukan sosialisasi kepada para petani yang sudah mendaftarkan diri, sementara offtaker dan Bank BNI mempersiapkan dokumen kerja sama untuk penjaminan KUR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler