IAEA Bantu Saudi dan Mesir Kembangkan Kemampuan Nuklir

Saudi dan Mesir akan mengembangkan nuklir untuk tujuan damai.

EPA/Laurent Dubrule
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi telah membantu mengembangkan kemampuan nuklir Arab Saudi dan Mesir. Kepala IAEA, Rafael Grossi, mengungkapkan bantuan itu saat berbicara di sebuah konferensi di Arab Saudi.

Baca Juga


Bantuan IAEA memberikan legitimasi  internasional untuk upaya Riyadh dan Kairo mengembangkan kemampuan nuklir. Arab Saudi menyatakan, pengembangan kemampuan nuklir mereka untuk tujuan damai. Saudi mengatakan, ekstraksi bijih uranium adalah faktor kunci dari strateginya mendiversifikasi ekonomi, dan digunakan untuk tujuan sipil.
 
Ada beberapa indikasi keterlibatan IAEA dalam membantu mengembangkan nuklir Saudi dan Mesir. Pada Desember, Grossi bertemu presiden Mesir  untuk membahas peningkatan kerja sama di bidang keamanan nuklir. Pada Januari lalu Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengisyaratkan bahwa ada bantuan internasional untuk pengembangan nuklir Riyadh.
 
"Kami memiliki sejumlah besar sumber daya uranium yang ingin kami eksploitasi dan kami akan melakukannya dengan cara yang paling transparan. Kami akan mendatangkan mitra," ujar Abdulaziz bin Salman.
 
Sebelumnya diperkirakan, mitra tersebut adalah Cina. Sekitar dua tahun lalu, Beijing membantu Arab Saudi dalam membangun fasilitas bijih uranium. Saudi juga mendapatkan bantuan dari sekutu lainnya yang memiliki pengetahuan tentang pengembangan kemampuan nuklir.
 
Pengembangan nuklir Saudi dan Mesir mendapatkan perhatian dari Amerika Serikat (AS) dan Israel Para senator AS telah meminta rincian lengkap terkait kontrak kerja sama nuklir dengan Kerajaan Saudi. Sementara Israel menyerukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler