Anies Targetkan Sampah Diolah Hasilkan 750 Ton Energi per Hari

Anies menargetkan 2.000 ton sampah di Bantargebang bisa hasilkan 750 ton energi/hari.

Antara/Fakhri Hermansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Direktur PT Bina Karya Prima Jeffry Riadi (kiri) dan musisi Nugie (tengah) di stand pameran hasil kreasi limbah daur ulang Tropical pada peringatan Hari Sampah Nasional di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). PT Bina Karya Prima memberikan bantuan 50 tempat sampah kepada Pemprov DKI Jakarta untuk membantu penanganan sampah daur ulang menjadi barang yang bermanfaat serta bermakna.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, baru saja melakukan peletakan batu pertama program Refused Derived Fuel (RDF) plant di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Dalam proyeksinya, sekitar 2.000 ton sampah setiap harinya bisa diolah menjadi 750 ton bahan bakar alternatif per hari.

Baca Juga


"Hal ini diproyeksikan bisa sampai 2.000 ton, rinciannya seribu ton sampah baru dan seribu ton sampah yang sudah ada di kawasan Bantargebang ini. Project ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah,” kata Anies di Bantargebang dalam rangka HPSN 2022 yang disiarkan secara daring oleh Pemprov DKI, Senin (21/2).

Dia menjelaskan, setelah diolah, sampah akan menjadi bahan bakar dan energi terbarukan pengganti batu bara. Dengan adanya upaya itu, kata dia, kualitas udara di sekitar dan kawasan bisa menjadi lebih baik.

Anies menambahkan, selama ini pengelola sampah dan penghasil sampah tidak seimbang. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak bisa mulai mengurangi dan memanfaatkan residu sampah agar bisa dimanfaatkan dan meringankan beban TPST.

Menurut dia, di Jakarta khususnya, ada sekitar 7.800 ton sampah setiap harinya yang diolah dengan proses yang telah lama ada. Jumlah tersebut, katanya, berdasarkan total sampah rata-rata dari setiap warga.

“Setiap kita menghasilkan sampah, kalau dihitung tadi rata-ratanya 0,7 kg per hari,” kata mantan Mendikbud itu.

Dia menambahkan, sampah yang dihasilkan rumah tangga ke depannya akan lebih baik jika dipilah sebelum dibuang. Hal serupa, kata dia, juga berlaku bagi sampah industri dan berbagai instansi lainnya.

"Ayo kurangi sampahnya, mari kita manfaatkan residu, agar tidak menjadi timbunan sampah, dan mari kita pilah sehingga membantu di dalam pengelolaannya," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler