Menhub: Pengembangan Bandara Pangsuma Terus Berjalan
Bandara Pangsuma berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pengembangan Bandara Pangsuma di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terus berjalan. Bandara yang dibangun sejak 2014 tersebut berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Tempat-tempat perbatasan atau pinggiran menjadi konsentrasi dilakukannya pembangunan untuk memastikan konektivitas ini terjadi dalam rangka mempersatukan Indonesia," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (21/2/2022).
Dia menuturkan hal tersebut arahan Presiden Joko Widodo bahwa konsep pembangunan adalah Indonesia Sentris. Untuk itu menurutnya pembangunan tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.
Budi memastikan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhun terus melakukan pengembangan Bandara Pangsuma. "Ini dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan dan mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau," jelas Budi.
Bandara Pangsuma saat ini memiliki landas pacu sepanjang 1.800 meter yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 meter persegi. Pembangunan bandara dilakukan sejak 2014 hingga 2019 dengan total biaya sekitar Rp 48 miliar. Selanjutnya pada 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan yaitu pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan meliputi sisi udara yaitu perpanjangan landasan pacu menjadi 2.050 meter, penambahan apron, taxiway, penambahan drainase, dan pemenuhan strip dan Runway End Safety Area (RESA) di ujung runway. Kemudian dari sisi darat yaitu pembangunan terminal penumpang baru.
Pada tahun 2018, pergerakan penumpang di bandara tersebut sempat mencapai 100 ribu lebih penumpang per tahun. Sejak pandemi Covdi-19, perherakan penumpang mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Operasional penerbangan dari dan ke Putussibau sendiri saat ini tersedia empat kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Pontianak-Putussibau-Pontianak melalui maskapai Wings Air. Sebelum pandemi, bandara tersebut dilayani oleh dua maskapai lainnya yaitu Nam Air dan Citilink.
Diproyeksikan bandara tersebut akan terus mengalami pertumbuhan penumpang. Pada tahun 2026, diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 160 ribu lebih penumpang per tahunnya.