Invasi Rusia ke Ukraina, Grand Prix Rusia Terancam Batal

Formula 1 terus memantau kondisi Rusia dan Ukraina.

EPA-EFE/Yuri Kochetkov
Para ofisial Formula 1 memantau perkembangan di Ukraina menyusul invasi dari Rusia
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ofisial Formula 1 memantau perkembangan di Ukraina menyusul invasi dari Rusia pada Kamis (24/2/2022). Namun belum berkomentar apakah Grand Prix Rusia akan berjalan sesuai jadwal pada September.

Baca Juga


Rusia telah menggelar Grand Prix sejak 2014. Tahun ini dijadwalkan pada 25 September.

"Formula 1 dengan seksama memantau perkembangan yang sangat cepat berubah seperti halnya pihak-pihak lainnya dan saat ini tidak ada komentar terhadap balapan yang dijadwalkan pada September," kata juru bicara F1 seperti dikutip Reuters.

"Kami akan terus memantau situasi dengan seksama," tambah pernyataan tersebut.

Balapan di Rusia tahun ini akan menjadi yang terakhir kali digelar di Sochi Olympic Park, sebelum dialihkan ke trek yang berlokasi di luar St Petersburg pada 2023. Balapan tersebut selalu dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga menyerahkan trofi di podium.

Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina lewat darat, udara dan laut pada Kamis dan disebut sebagai serangan terbesar dari satu negara ke negara lainnya di Eropa sejak Perang Dunia II. Amerika Serikat dan sekutunya juga akan mengumumkan sanksi tegas terhadap Rusia, yang kemungkinan akan menyasar bank-bank Rusia lebih banyak seperti Sberbank SBER.MM dan VTB VTBR.MM.

Grup VTB merupakan sponsor titel Grand Prix Rusia. Formula 1 juga memiliki seorang pebalap Rusia yaitu Nikita Mazepin yang tahun ini membalap untuk musim keduanya di Haas. Sang pebalap berusia 22 tahun merupakan putra dari bilyuner Rusia Dmitry yang memiliki perusahaan pupuk kimia Uralkali, yang menjadi sponsor titel tim Haas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler