Tunjukkan Kemarahan, Paus Fransiskus Datangi Kedubes Rusia
Paus pergi ke Kedubes Rusia bentuk tanda kemarahannya pada invasi Ukraina
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Fransiskus pergi ke Kedutaan Besar Rusia untuk menyatakan keprihatinannya tentang perang, Jumat (25/2/2022). Padahal sebelumnya Vatikan mengumumkan dia membatalkan acara-acara mendatang lainnya karena nyeri lutut akut.
Sosok Paus biasanya menerima duta besar dan kepala negara di Vatikan. Protokol diplomatik akan meminta menteri luar negeri Vatikan untuk memanggil duta besar kepadanya.
Tapi bagi Paus Fransiskus, meninggalkan negara kecil dan melakukan perjalanan jarak dekat ke Kedutaan Rusia adalah tanda kemarahannya pada invasi Ukraina. Dia memohon secara pribadi untuk mengakhiri serangan Moskow ke Kiev.
Para pejabat Vatikan mengatakan mereka tidak mengetahui inisiatif kepausan seperti itu sebelumnya. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni membenarkan kunjungan tersebut.
"Kantor pers Holy See mengkonfirmasi bahwa Paus pergi ke Kedutaan Besar Rusia untuk Holy See di Via della Conciliazione, jelas untuk mengungkapkan keprihatinannya tentang perang. Dia ada di sana selama lebih dari setengah jam," ujar Bruni.
Paus Fransiskus telah menyerukan dialog untuk mengakhiri konflik dan telah mendesak umat beriman untuk menetapkan 2 Maret sebagai hari puasa dan doa untuk perdamaian di Ukraina. Meski begitu, kepala negara Vatikan ni telah menahan diri untuk tidak secara terbuka menyebut Rusia, mungkin karena takut dianggap memusuhi Gereja Ortodoks Rusia.
Berita tentang inisiatif Paus Fransiskus muncul tepat setelah Vatikan mengumumkan bahwa dia telah membatalkan kunjungan yang dijadwalkan ke Florence pada Ahad (27/2). Dia pun tidak akan memimpin peringatan Rabu Abu minggu depan karena serangan nyeri lutut "akut". Vatikan mengatakan paus berusia 85 tahun itu membatalkan partisipasinya dalam acara tersebut setelah dokternya meresepkan masa istirahat.