Pejabat Moderna Nyatakan Pandemi Covid-19 akan Berakhir, Asalkan...

Moderna memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir di penghujung 2022.

AP/Moises Castillo
Moderna memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir di penghujung 2022.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Moderna mengumumkan pihaknya telah mengantisipasi akhir pandemi Covid-19 sudah ada di depan mata. Pandemi diprediksi mencapai tahap akhir di penghujung tahun 2022, setidaknya di beberapa bagian dunia.

Baca Juga


Produsen obat Amerika Serikat itu memperkirakan pandemi akan bergeser menjadi endemi. Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di mana-mana, sementara endemi adalah penyakit yang muncul di wilayah tertentu.

"Kami percaya sedang bertransisi ke fase endemik yang ditandai dengan periode stabilitas jumlah kasus, rawat inap, dan kematian, setidaknya di belahan Bumi utara," kata Chief Medical Officer Moderna Paul Burton.

Agar itu terjadi, ada hal yang perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi. Menurut Burton, masyarakat dunia akan tetap membutuhkan suntikan booster musiman guna melindungi diri dari infeksi virus.

Dia optimistis dunia bisa keluar dari pandemi. Cara terbaik mewujudkannya dengan vaksinasi dan booster. Burton juga memperingatkan infeksi dan kasus kematian akibat Covid-19 bisa tetap berlanjut pada fase endemik

Perwakilan raksasa farmasi itu percaya vaksin musiman meningkatkan perlindungan bagi komunitas berisiko tinggi dan immunocompromised. Pemberiannya pun diperlukan untuk mencegah jumlah rawat inap membludak.

Dua dosis awal vaksin memang menawarkan perlindungan, tetapi suntikan booster dinilai lebih efektif melawan varian Covid-19 yang berbeda. Dia membandingkan dengan penyakit lain seperti flu.

Burton menjelaskan, flu sudah lama ada dalam tahap endemik. Tetap saja, sebagian orang masih memerlukan suntikan vaksin flu untuk melindungi dari influenza dua kali setahun, setiap musim gugur dan musim dingin.

Pada Kamis (24/2), Moderna mengumumkan pengujian booster bivalen baru. Formulanya menggabungkan vaksin Covid-19 yang sudah ada dengan penguat khusus varian omicron.

Berdasarkan keterangan perusahaan, kombinasi tersebut akan memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap varian virus corona daripada pendahulunya. Selama ini, Moderna menjadi pemasok vaksin sebagian besar negara maju.

Saat Moderna menawarkan suntikan booster, langkah tersebut diperkirakan dapat mendorong penjualannya pada paruh kedua 2022. Saham Moderna dilaporkan naik 11,4 persen pada Kamis (24/2) pagi.

Sementara, pendapatannya pada 2021 dilaporkan mencapai 18,5 miliar dolar AS. Perusahaan melaporkan pendapatan kuartal keempat 2021 sebesar 7,2 miliar dolar AS dan memproyeksikan penjualan vaksinnya pada 2022 sedikitnya sejumlah 19 miliar dolar AS, dikutip dari laman Fortune, Sabtu (26/2/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler