Facebook Juga Dilaporkan Sulit Diakses di Rusia
Facebook menolak permintaan Kremlin untuk tidak menjalankan pemeriksaan fakta.
REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Rusia tampaknya sengaja mempersulit sebagian besar penyedia layanan telekomunikasi di negara itu memuat Facebook. Kebijakan ini diambil di tengah ketegangan antara Moskow dan berbagai platform media sosial.
Organisasi pemantau internet NetBlocks melaporkan peladan distribusi konten jaringan Facebook di Rusia dibatasi dengan sangat ketat. "Konten-konten tidak lagi bisa dimuat atau tampilan sangat lama sehingga platform tidak bisa digunakan," kata lembaga yang bermarkas di London itu, Senin (28/2/2022).
Pada Jumat (25/2/2022) lalu regulator telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor mengumumkan akan membatasi sebagian akses ke Facebook. Di hari yang sama kepala kebijakan keamanan Facebook mengatakan perusahaannya melarang media pemerintah Rusia mendapatkan profit dari iklan di berbagai platform mereka.
Facebook mengatakan mereka juga telah menolak permintaan Kremlin untuk tidak menjalankan pemeriksaan fakta atau fact checks berkaitan invasi Rusia ke Ukraina pada pengguna Facebook di Rusia.
Sebelumnya, NetBlocks juga melaporkan Twitter sulit diakses di Rusia pada Sabtu (26/2/2022) kemarin. Satu hari setelah Twitter mengatakan akan menangguhkan iklan dari Ukraina dan Rusia. Pembatasan akses Twitter dan Facebook di Rusia dapat dihindari dengan menggunakan jaringan pribadi maya atau virtual private network (VPN), seperti pengguna dua media sosial itu di China.
Platform media sosial, Twitter, mengumumkan untuk beberapa penggunanya di Rusia akan mengalami kesulitan akses. Kabar itu pun terkonfirmasi dari hasil observatorium pemblokiran internet NetBlocks yang menemukan bahwa akses ke situs web dan layanan Twitter telah dibatasi oleh jaringan terkemuka di Rusia.
Dilansir dari Reuters, Senin (28/2/2022), seorang reporter di Moskow juga menyebutkan dirinya kesulitan untuk mengirim cicitan dan mengakses situs Twitter.com. Twitter pun mengeluarkan pernyataan lanjutan bahwa pihaknya akan bekerja menjaga layanan mereka tetap aman dan bisa diakses.
Meski demikian, perusahaan teknologi itu tidak menjawab pertanyaan apakah sudah ada komunikasi dengan pihak Rusia atau tidak setelah terjadinya invasi ke Ukraina. Rusia telah berusaha untuk melakukan kontrol yang lebih ketat atas internet dan perusahaan teknologi besar selama bertahun-tahun. Menurut para kritikus langkah itu mengancam kebebasan individu dan perusahaan.
Namun nampaknya kritik itu tidak ditanggapi dan regulasi itu tetap dicoba untuk dijalankan. Sebagai contoh pada 2021, Moskow memperlambat kecepatan Twitter dalam langkah pemberian sanksi karena situs itu dinilai tidak menghapus konten ilegal.
Terkait akses internet dan ruang virtual di Rusia beberapa layanan seperti akses internet dan platform media sosial dipastikan mengalami gangguan sehari setelah Rusia memulai invasinya ke Ukraina. Beberapa platform digital yang dihentikan dan ditunda aksesnya termasuk akses layanan Google seperti YouTube dan Google Maps.