AC Milan Vs Inter Milan, Bara Api di San Siro

AC Milan dan Inter Milan sama-sama sedang mencari pelampiasan terbaik.

DOK REPUBLIKA
Inter Milan vs AC Milan, derby della madonnina ajang adu taktik Simone Inzaghi (kiri) dan Stefano Pioli.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Tak terasa Coppa Italia musim ini telah sampai di fase semifinal. Salah satu partai babak empat besar mempertemukan AC Milan dan Inter Milan.

Milan bertindak sebagai tuan rumah pada leg pertama. Tepatnya di Stadion San Siro, Rabu (2/3) dini hari WIB. Arena kebanggaan kota mode itu memanas.

Bara api seolah terbakar di sana. Berbagai alasan mendukung hal itu. Pertama, karena partai bertajuk Derby Dela Madonnina ini selalu menyajikan duel berkelas, bertensi tinggi.

Berikutnya, kedua tim ingin mencari pelampiasan lantaran mendapat hasil mengecewakan dalam beberapa pertandingan terakhir. Kemudian, baik Rossoneri, julukan Milan, maupun Nerazzurri sama-sama bersaing memperebutkan scudetto Seri A Liga Italia.

Fakta demikian menjadi bumbu penyebab pertarungan antara dua tim Kota Milan di Coppa. Lalu bagaimana situasi duo raksasa Negeri Spaghetti itu?

Dimulai dari Milan. Sejatinya skuad polesan Stefano Pioli belum terkalahkan di enam partai terakhir. Hitungannya dari berbagai kompetisi. Tapi, pasukan merah-hitam hanya bisa mendapatkan hasil imbang di dua laga terayar.

Padahal lawan yang dihadapi adalah Udinese dan Salernitana. Nama terakhir berstatus juru kunci. Di atas kertas, harusnya Il Diavolo bisa mendapat hasil maksimal.

Sang arsitek tim Milan menyadari kubunya harus segera berbenah. Terkadang Milan kebobolan ketika memimpin terlebih dahulu.

"Saya mengevaluasi situasi ini. Sudah terlalu sering, kami memecahkan kebuntuan, dan lantas tidak membawa poin penuh. Pada tahap tertentu, kami berhenti menyerang, bertahan terlalu dalam pada babak kedua," kata Pioli dikutip dari Football Italia.

Waktunya tepat. Milan bisa menggunakan laga kontra Inter sebagai momen kebangkitan. Apalagi, nyaris semua penggawa penting Rossoneri bisa tampil.

Hanya Zlatan Ibrahimovic yang belum jua sembuh dari cederanya. Kemudian, Sandro Tonalli dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. Lalu bagaimana dengan sang rival?

Sejatinya Nerazzurri sedang menjalani masa sulit. Pasukan biru-hitam hanya sekali menang di enam pertandingan terakhir. Hitungannya dari berbagai ajang. Sisanya, anak asuh Simone Inzaghi merasakan tiga kekalahan dan bermain imbang di dua kesempatan.

Memasuki paruh kedua musim ini, awak La Beneamata terlihat sempoyongan. Inter terlempar dari singgasana Seri A dan terancam gagal melangkah jauh di Eropa.

Kesempatan pasukan Inzaghi untuk membalikkan keadaan terbuka lebar. Duel prestisius menunggu Hakan Calhanoglu dkk. Armada Nerazzurri diprediksi sangat termotivasi untuk memenangkan pertandingan.

Pasalnya, pada pertemuan terakhir kedua tim, Inter kalah 1-2. Nuansa ingin membalas dendam terasa. Sejumlah jugador utama La Beneamata bisa unjuk gigi.

"Kami dapat meninggalkan semua yang terjadi pada Februari, di belakang kami. Kami harus pulih dengan cepat karena pada awal Maret kami langsung menjalani derbi," ujar Calhanoglu, mantan gelandang Milan yang kini membela Inter, dikutip dari laman resmi klubnya.

Partai ini bisa menjadi panggung debut Robin Gosens dalam balutan kostum Inter. Ia merupakan jugador anyar Nerazzurri, yang didatangkan pada Januari 2022. Setelah diistirahatkan dalam duel kontra Udinese, Lautaro Martinez dan Milan Skriniar pun berpotensi turun gunung membela Inter.

Menarik dinantikan bagaimana jalannya Derby della Madonnina ketiga pada musim 2021/2022 ini. Perang taktik antara Pioli vs Inzaghi turut mewarnai pertempuran tersebut.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler