Jenis Olahraga Ini Perlu Dihindari Pengidap Hipertensi: Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Aktivitas berolahraga juga ada yang dapat membahayakan pengidap hipertensi.

Pixnio
Olahraga (ilustrasi). Ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari pengidap hipertensi karena dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar jenis olahraga akan meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek. Akan tetapi, ada beberapa jenis olahraga yang bisa berisiko membahayakan bagi pengidap hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Secara umum, orang yang memiliki tekanan darah sebesar 180/100 mmHg atau lebih tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba melakukan olahraga baru. Sementara itu, aktivitas fisik sebenarnya dapat membantu untuk orang dengan tekanan darah tinggi sebesar 140/90 mmHg atau lebih.

Terlepas dari itu, Blood Pressure UK mengungkapkan ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya diwaspadai atau dihindari bila memiliki tekanan darah yang tidak terkontrol. Alasannya, olahraga-olahraga tersebut bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat.

Salah satu jenis olahraga tersebut adalah olahraga intens yang dilkukan dalam waktu singkat. Beberapa contohnya adalah lari cepat serta angkat beban.

"Olahraga-olahraga itu meningkatkan tekanan darah Anda dengan sangat cepat serta memberikan terlalu banyak tekanan pada jantung dan pembuluh darah Anda," jelas Blood Pressure UK, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (1/3/2022).

Jenis olahraga lain yang juga patut diwaspadai adalah olahraga ekstrim. Sebagian di antaranya ialah scuba diving dan terjun payung. Dapatkan sertifikat medis dari dokter terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga ekstrim.

Ada pula aktivitas fisik lain yang sebaiknya dihindari oleh pengidap hipertensi demi mencegah serangan jantung. Aktivitas fisik tersebut adalah olahraga squash.

Meski beberapa jenis olahraga bisa berisiko membahayakan, ada pula jenis olahraga yang bisa membantu menurunkan tekanan darah pengidap hipertensi. Olahraga tersebut adalah olahraga aerobik seperti bersepeda, jalan cepat, berenang, menari, berkebun, tenis, dan lari santai.

Baca Juga


Olahraga aerobik bermanfaat dalam membantu menunjang kerja jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan otot. Olahraga aerobik sebaiknya dilakukan sekitar 30 menit per hari, sebanyak lima kali dalam sepekan.

Gejala hipertensi - (Republika)

Bila melakukan olahraga selama 30 menit sekaligus terasa memberatkan, durasi olahraga bisa dibagi menjadi tiga. Jadi dalam satu hari, lakukan olahraga aerobik selama 10 menit sebanyak tiga kali.

"Ini akan membantu Anda membangun kekuatan Anda dan menjadi terbiasa dengan aktivitas baru," jelas Blood Pressure UK.

Agar aktivitas fisik terasa lebih menyenangkan, coba ikuti kelas-kelas olahraga. Beberapa contohnya adalah kelas menari, kelas bela diri, kelas pilates, atau kelas yoga.

Baca juga : Saran Kesehatan yang Sebaiknya Dihindari, Bisa Berbahaya

Bila uang atau waktu menjadi kendala, olahraga sederhana lain bisa menjadi solusi. Salah satu contohnya adalah memilih opsi naik tangga dibandingkan menggunakan lift atau eskalator.

Ada pula trik yang dapat membuat aktivitas fisik semakin menyatu dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya, berjalan kaki atau menggunakan sepeda saat ingin berbelanja ke toko alih-alih mengendarai motor atau mobil.

Untuk yang terkendala dengan mobilitas, aktivitas fisik tetap bisa dilakukan sambil duduk di kursi. Misalnya, duduk sambil melakukan peregangan. Aktivitas seperti ini cocok untuk orang-orang yang mengidap osteoporosis atau arthritis.

"(Lakukan peregangan dengan) gerakan dan aktivitas yang meningkatkan denyut jantung membuat otot tangan serta kaki Anda menjadi lebih kuat dan lebih fleksibel,"  ujar Blood Pressure UK.

Baca juga : Mengenali Jenis Hipertensi Ketika Tubuh Perempuan Berubah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler