Alami Diabetes Saat Kena Covid-19, Bisa Sembuh atau Permanen?
Sejumlah pasien terdiagnosis dengan diabetes saat kena Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cukup banyak pasien yang baru terdiagnosis dengan diabetes setelah terkena Covid-19. Kemunculan diabetes terkait Covid-19 ini diprediksi hanya berlangsung sementara waktu.
Menurut laporan terbaru dalam Journal of Diabetes and its Complications, sekitar setengah pasien Covid-19 yang baru terdiagnosis dengan diabetes kembali memiliki kadar gula darah yang normal setelah pulang dari rumah sakit. Hanya delapan persen pasien yang membutuhkan insulin setelah satu tahun berlalu.
"Kami meyakini bahwa stres peradangan yang disebabkan Covid-19 bisa jadi merupakan kontributor utama dari kemunculan baru atau diagnosis baru diabetes," jelas peneliti Dr Sara Cromer dari Massachusetts General Hospital (MGH), seperti dilansir WebMD, Selasa (1/3/2022).
Studi ini melibatkan 594 pasien Covid-19 yang menunjukkan tanda diabetes pada musim semi 2020. Dari seluruh pasien tersebut, sebanyak 78 di antaranya belum pernah terdiagnosis denagn diabetes.
Di antara ke-78 pasien tersebut, banyak yang memiliki kadar gula darah lebih baik dibandingkan pasien lain yang sudah terdiagnosis dengan diabetes sebelumnya. Akan tetapi, banyak pula dari mereka yang mengalami gejala Covid-19 lebih berat dibandingkan pasien lain yang sudah terdiagnosis dengan diabetes sebelumnya.
Tim peneliti juga menemukan bahwa kadar gula darah kembali normal pada sekitar setengah pasien yang mengalami diabetes terkait Covid-19. Hal ini mengindikasikan bahwa diagnosis baru diabetes pada pasien Covid-19 kemungkinan berkaitan dengan stres akut akibat infeksi Covid-19.
Menurut Cromer, resistensi insulin akut menjadi mekanisme kunci yang mendasari munculnya diabetes terkait Covid-19 pada sebagian besar pasien. Bila kondisi ini terjadi, Cromer mengatakan, diabetes yang muncul umumnya tidak permanen.
"Pasien-pasien ini mungkin hanya membutuhkan insulin atau obat lain untuk waktu yang singkat," ujar Cromer.
Berdasarkan hal ini, Cromer menilai penting bagi para dokter untuk melakukan pemantauan pada pasien-pasien Covid-19 yang baru terdiagnosis dengan diabetes. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat apakah atau kapan kondisi pasien membaik.