Kedubes Rusia di Australia Terima Paket Mencurigakan
Kedubes Rusia menerima amplop berisi bubuk putih dan menyebabkan kepanikan
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Australia pada Kamis (3/3/2022) dijaga ketat setelah menerima paket yang mencurigakan. Menurut Sky News, kedutaan besar di Canberra menerima amplop berisi bubuk putih dan menyebabkan kepanikan.
Polisi dan layanan darurat tiba di lokasi kemudian mengevakuasi lokasi dan mengepung area di sekitar kedutaan. Polisi telah memasang pengaman dan mengimbau masyarakat untuk menghindari area di sekitar Kedutaan Besar Rusia.
"Pengamanan telah dipasang dan masyarakat didesak untuk menghindari daerah itu sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujar juru bicara polisi dilansir Anadolu Agency.
Pemerintah Australia bersama dengan mitra baratnya telah memberlakukan sanksi ekonomi dan larangan perjalanan terhadap Rusia. Sanksi juga dijatuhkan kepada pejabat tinggi Rusia setelah Moskow menyerang Ukraina pada 24 Februari silam.
Pada Rabu (2/3/2022), Kedutaan Besar Rusia memperingatkan warga Australia untuk menahan diri dari komentar yang menghina di media sosial. Pernyataan ini dilontarkan setelah sejumlah warga Australia menggelar aksi protes di Kedutaan Besar Rusia yang menuntut untuk menghentikan perang.
"Kami dengan hormat meminta Anda untuk berkomunikasi dengan cara yang layak. Sesuai dengan kebijakan moderasi kami, Kedutaan Besar berhak untuk menghapus konten yang menghina dan menghentikan akses ke halaman media sosial untuk penulis komentar dan publikasi tersebut," ujar Kedutaan Besar Rusia dalam cuitannya di Twitter.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan operasi militer di Ukraina. Putin memperingatkan kepada negara lain setiap upaya yang mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.
Putin mengatakan operasi militer itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.
Putin menegaskan tujuan Rusia menggelar operasi militer bukan untuk menduduki Ukraina. Menurutnya operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan demiliterisasi Ukraina. Putin mendesak prajurit Ukraina untuk segera meletakkan senjata.