Anak 2-5 Tahun Paling Banyak Idap Leukimia

Leukimia termasuk kanker cair hingga sulit dideteksi.

Ap photos
Pasien leukimia bisa dialami semua usia, termasuk anak usia 2-5 tahun.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit mematikan kanker darah (leukimia) tak hanya menjadi momok bagi orang dewasa karena juga bisa terjadi pada anak. Anak-anak usia 2 hingga 5 tahun paling banyak menderita leukimia.

"Memang semua umur anak bisa terkena leukimia, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di atas itu atau di bawah itu bahkan bayi baru lahir bisa menderita kanker darah. Tetapi yang paling banyak terkena leukimia adalah umur 2 hingga 5 tahun," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Hemato-Onkologi Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Fajar Subroto saat di konferensi virtual bertema Waspada, Kenali Gejala dan Tanda Leukimia Akut pada Anak, Jumat (4/3/2022).

Ia menjelaskan, leukimia termasuk kanker cair. Sehingga, dia melanjutkan, seringkali tak ada benjolan yang terlihat pada anak karena wujud kanker ini berbentuk cairan.

Terkait gejala leukimia pada anak, ia menyebut sebenarnya cukup banyak. Yang utama adalah pucat yang bisa terlihat di muka, bibir, mata, hingga telapak tangan. Kemudian gejala leukimia lainnya adalah ada tanda-tanda pendarahan, baik ringan hanya bintik-bintik merah di kulit maupun berat, kemudian kemungkinan ada bercak kebiruan.

Tak hanya itu, gejala lain adalah pendarahan yang nyata seperti mimisan, pendarahan gusi, di buang air besar (BAB) ada darah, kencingnya juga ada darah. Ia menambahkan, gejala ini merupakan manifestasi pendarahan.

"Yang juga sering ditemukan adalah demam tidak kunjung hilang atau membaik yang tidak ketemu penyebabnya apa. Seringkali setelah dilakukan pemeriksaan sumsum tulang kemudian ditemukan itu adalah gejala leukimia," ujarnya.

kemudian ia mencatat yang dikeluhkan orang tua adalah perut anak penderita leukimia yang membuncit. Kemudian setelah diperiksa baru diketahui bahwa ada hati atau limpa membesar.

Gejala yang lainnya adalah keluhan nyeri atau sakit di tulang. Terakhir adalah gejala nafsu makan kurang, hingga berat badan turun drastis.



Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler