Pemkab Lumajang Upayakan Pemenuhan Minyak Goreng Bagi UMKM

Pemkab Lumajang sudah berkoordinasi dengan produsen minyak goreng di Surabaya.

ANTARA/SISWOWIDODO
Petugas melayani pembelian minyak goreng curah (ilustrasi). Pemkab Lumajang, Jawa Timur, mengupayakan pemenuhan kebutuhan minyak goreng bagi UMKM.
Rep: ANTARA Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan komoditas tersebut selama beberapa pekan terakhir.

"Kami telah memesankan minyak goreng curah industri yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan produksi UMKM di Kabupaten Lumajang," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang Suharwoko melalui keterangan tertulis di Lumajang, Sabtu (5/3/2022).

Pemkab Lumajang juga sudah berkoordinasi dengan produsen minyak goreng yang ada di Kota Surabaya dan akan dicukupi kebutuhan minyak goreng untuk UMKM yang ada di Lumajang. "Pemkab Lumajang masih terus berupaya untuk menjaga kestabilan harga minyak karena saat ini memang pasokan dan stok komoditas tersebut di pasar sangat terbatas," tuturnya.

Hampir setiap hari pemkab melakukan operasi pasar ke seluruh kecamatan hingga turun ke perkampungan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di kabupaten itu. "Stok minyak memang terbatas, kami mohon bersabar dulu," kata Suharwoko.

Ia menjelaskan, tidak ada penimbunan minyak goreng setelah dilakukan inspeksi mendadak di beberapa distributor minyak. Berdasarkan keterangan pihak distributor, stok yang dikirim produsen memang terbatas.

Sebelumnya Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar di sejumlah titik-titik perkampungan, sampai harga minyak goreng kembali stabil dan normal. "Operasi pasar terus dilakukan juga untuk memastikan pendistribusian minyak goreng di Kabupaten Lumajang bisa tepat sasaran," kata Thoriq.

Menurutnya, beberapa toko telah ditemukan adanya stok yang terbatas dengan harga yang tidak standar atau tidak sesuai dengan harga minyak goreng yang sudah diputuskan. Padahal stok minyak di distributor dinilai tergolong mencukupi.

"Kalau di penjualan daring minyak goreng banyak, berarti sebenarnya ketersediaan minyak goreng kan berlebih, tetapi tidak terdistribusi dengan sasaran yang benar, sehingga kami lakukan operasi pasar," katanya.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler