DMI Sulteng Fokus Benahi Sarana Masjid

DMI Sulteng fokus benahi sarana masjid khususnya toilet dan tempat wudhu.

Prayogi/Republika
Tempat wudhu (ilustrasi). DMI Sulteng fokus benahi sarana masjid khususnya toilet dan tempat wudhu.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah fokus membenahi sarana masjid, khususnya toilet dan tempat wudu, untuk menunjang kelancaran kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid.

Baca Juga


"Fokus kita ke depan yaitu membenahi masalah toilet dan tempat wudu," kata Ketua Umum PW DMI Provinsi Sulteng Ahmad M. Ali di Palu, Sabtu (5/3/2022).

Pernyataan Ketum DMI Sulteng Ahmad M. Ali sejalan dengan ajakan Kemenag Sulteng terkait dengan masalah kebersihan masjid di daerah itu, yang saat ini masih jauh dari harapan. Kementerian Agama Provinsi Sulteng mencatat terdapat 3.563 masjid dan 1.210 mushalla dalam berbagai tipologi di Sulteng.

Dari jumlah masjid dan mushalla tersebut, mengenai kebersihan toilet dan ketersediaan air atau sarana wudu masih menjadi tantangan di beberapa masjid. Kemenag Sulteng juga menyebut bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi, antara lain membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kebersihan sarana yang tersedia di masjid, khususnya toilet dan tempat wudu.

Kondisi ini kemudian mendorong Kemenag Sulteng berkolaborasi dengan PW DMI Sulteng agar secara bersama melakukan pembenahan, demi menunjang kelancaran dan kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid. Ahmad Ali mengatakan DMI Sulteng membuka diri untuk berkolaborasi dengan multi pihak, baik secara individu atau secara kelompok organisasi dan instansi, dalam pembenahan sarana masjid dan pengembangan fungsi masjid."Karena hal ini menyangkut dengan keumatan.

 

Dalam membina dan mengembangkan umat, tentu tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan harus bekerja sama multi pihak dengan niat dan tujuan yang sama," ungkap dia.Kerja sama multi pihak, di sebut Ahmad Ali sebagai penting karena DMI Sulteng bukanlah milik satu orang atau satu kelompok tertentu, melainkan milik umat Islam.

"Sehingga semua umat Islam berhak atas DMI Sulteng, berhak berkolaborasi dengan DMI Sulteng, dengan syarat tidak membawa kepentingan-kepentingan tertentu, utamanya kepentingan politik. Kerja sama multi pihak, semata-mata untuk kepentingan umat, kepentingan pengembangan masjid," katanya.

Selain membenahi toilet dan tempat wudu, DMI Sulteng juga akan fokus pada pemberdayaan umat berbasis masjid.Ia menilai masjid memiliki banyak peran dan fungsi yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, seperti shalat, tetapi juga untuk memfasilitasi berbagai upaya pemberdayaan umat.

Maka, DMI Sulteng akan berupaya mengembangkan fungsi masjid sebagai sentral pemberdayaan keumatan yang tujuannya, antara lain untuk mengembangkan ekonomi umat.DMI ke depan akan mulai mendeteksi masjid-masjid di wilayah Provinsi Sulteng yang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi umat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler