Pedoman Menyikat Gigi yang Benar dan Tepat
Menyikat gigi yang benar dan tepat membantu menjaga kesehatan gigi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikat gigi merupakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari, sampai-sampai setiap orang melakukannya secara otomatis. Namun, belum tentu tiap individu sudah menyikat gigi dengan benar.
Dokter gigi asal Australia, Arosha Weerakoon, membagikan pedoman umum mengenai cara menggosok gigi yang tepat. Pedoman paling utama adalah pastikan menyikat gigi dan gusi setidaknya dua kali sehari.
Menyikat gigi bertujuan menghilangkan plak gigi, yakni massa bakteri yang menempel pada permukaan gigi dan gusi. Jika dibiarkan seharian, bakteri plak bisa berkembang biak, menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi
Setiap kali sesi menyikat gigi sama artinya dengan menghentikan bakteri plak berkembang biak serta mencegahnya membentuk karang gigi. Menyikat gigi juga dianjurkan sebelum tidur agar sisa makanan tidak terjebak semalaman.
Untuk durasinya, waktu menyikat gigi yang ideal adalah selama dua menit. Pastikan membersihkan gigi secara menyeluruh, termasuk di bagian belakang mulut sehingga tidak ada area yang terlewatkan.
Weerakoon mengatakan bahwa menyikat gigi dan merawat gusi dengan tepat akan mencegah bau mulut. Bau mulut bisa disebabkan oleh penyakit gusi, terlebih jika menyikat gigi dengan kurang tepat dalam waktu lama.
Terkait jenis sikat gigi yang digunakan, Weerakoon mengutip rekomendasi Australian Dental Association, yakni sikat gigi dengan kepala kecil dan bulu lembut. Untuk hasil optimal, seseorang bisa memakai sikat gigi elektrik.
"Alasan yang sama seperti mengganti sapu dengan penyedot debu. Lebih cepat, efisien, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik, selama mengarahkannya ke permukaan yang perlu dibersihkan," kata Weerakoon.
Anggota Australian Dental Association itu menjelaskan bahwa sikat gigi elektrik hadir dengan berbagai fitur sesuai anggaran dan kebutuhan. Ada yang dilengkapi sinyal peringatan agar tidak menyikat gigi/gusi terlalu keras.
Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride. Fungsinya, mengisi dan memperkuat celah mikroskopis di gigi untuk menciptakan penghalang tahan asam. Fluoride juga membentuk permukaan antilengket untuk mencegah plak menempel
Menurut Weerakoon, kebiasaan umum setelah menyikat gigi adalah langsung berkumur. Sebaiknya ludahkan kelebihan busa terlebih dahulu dan beri jeda sejenak sebelum berkumur, supaya mendapat fungsi perlindungan terbaik dari fluoride.
Dia menyarankan untuk tidak memakai pasta gigi pemutih, sebab bisa jadi memuat bahan abrasif yang kuat dan membuat permukaan gigi menjadi sensitif. Lagipula, sebagian besar partikel noda bersembunyi di celah mikroskopis di email gigi.
Cara paling efisien untuk menghilangkan noda adalah dengan menggunakan produk pemutih berbasis peroksida. Tetap saja, seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter gigi tentang pilihan produk pemutih gigi yang aman.
Weerakoon menyebutkan beberapa kondisi di mana seseorang harus menunda menyikat gigi. Tunggu setidaknya 30 menit untuk menggosok gigi setelah muntah atau mengonsumsi makanan dan minuman asam.
Jika ragu, periksa label makanan karena ada banyak asam berbeda dalam makanan. Kandidat doktoral di University of Queensland itu menjelaskan, asam melembutkan email dan dentin seperti merendam panci kotor di wastafel.
"Jika kita tidak memberikan air liur cukup waktu untuk membersihkan asam, permukaan gigi yang lunak akan tergores saat disikat," tutur Weerakon, dikutip dari laman The Conversation, Ahad (6/3/2022).