Di 2021, Indeks Daya Saing Daerah Kota Sukabumi Alami Kenaikan

Pencapaian ini juga sudah melampaui target yang ditentukan untuk akhir RPJMD 2023

Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah kendaraan melintas di bawah proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/2/2022). Kementerian Perhubungan pada tahun 2022 akan membangun 169,5 kilometer lintasan kereta api yang tersebar di 10 daerah dan meningkatkan kapasitas rel kereta di sembilan daerah dengan anggaran senilai Rp1,71 triliun. Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Sukabumi mengalami kenaikan pada 2021 lalu. Hal ini didasarkan pada hasil pengisian kuesioner IDSD yang di lakukan melalui aplikasi database IDSD Kemenristek/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Kota Sukabumi.
Rep: riga nurul iman Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Sukabumi mengalami kenaikan pada 2021 lalu. Hal ini didasarkan pada hasil pengisian kuesioner IDSD yang di lakukan melalui aplikasi database IDSD Kemenristek/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Kota Sukabumi.

Baca Juga


Di mana pencapaian IDSD tahun 2021 memiliki predikat sangat tinggi dengan nilai sebesar 3,8162. Pencapaian tersebut naik sekitar 11,58 persen dari pencapaian tahun 2020 yakni 3,4202." Pencapaian IDSD 2021 untuk Kota Sukabumi naik peringkat dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi,'' ujar Kepala Bidang Litbang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Kota Sukabumi, Banyu Citra Anggara, Senin (7/3/2022).

Pencapaian ini juga sudah melampaui target yang ditentukan untuk akhir RPJMD tahun 2023. Ia mengatakan pencapaian dan dukungan IDSD tahun 2021 untuk penilaiannya berdasarkan beberapa indikator.

Mulai dari nilai aspek Daya Manusia (SDM) yang meningkat 7,26 persen dengan memiliki nilai 4. Berikutnya aspek faktor pasar yang mengalami pertumbuhan secara signifikan sebesar 37,23 persen dengan nilai 3,917 dan aspek ekosistem inovasi nilai 3,695 dan aspek faktor penguatan yang mengalami penurunan dengan nilai 3,653.

Menurut Banyu, empat faktor penilaian IDSD diantaranya faktor SDM meliputi kesehatan, pendidikan dan keterampilan. Selanjutnya aspek faktor pasar meliputi efisiensi pasar produk, ketenagakerjaan, akses keuangan dan ukuran pasar.

Berikutnya aspek ekosistem inovasi meliputi dinamika bisinis, kapasitas inovasi dan kesiapan teknologi. " Untuk aspek faktor penguat memang mengalami penurunan diantaranya meliputi kelembagaan, infrastruktur dan perekonomian daerah,'' cetua dia.

Namun seluruh aspek komponen IDSD Kota Sukabumi tahun 2021 berada dalam kuadran I atau dalam kondisi paling ideal. Ke depan kata Banyu, Pemkot Sukabumi melalui

Bappeda akan terus mengevaluasi hasil penilaian IDSD tahun 2021 khususnya untuk pengisian IDSD tahun 2022. Banyu mengatakan, hasil dari pengukuran Indeks Daya Saing Daerah yang sudah dilakukan bukan merupakan angka mutlak dalam mengukur keberhasilan ekonomi suatu daerah.

Namun angka tersebut dapat memberi gambaran atas kinerja ekonomi, persepsi iklim bisnis, dinamika usaha, kapasitas infrastruktur, kinerja pemerintah dan kinerja investasi yang dilakukan semua pihak termasuk swasta." Evaluasi akan dilakukan untuk aspek-aspek daya saing yang mengambil peran besar dalam pencapaian nilai IDSD Kota Sukabumi," imbuh Banyu. Sehingga kota memiliki kemampuan untuk mengembangkan daya saingnya," kata dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler