Google Doodle Ramaikan Hari Perempuan Internasional, Ini Sejarahnya

Hari perempuan menyerukan aksi untuk memajukan kesetaraan gender.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari Perempuan Internasional. Hari ini Selasa (8/3/2022) Google Doodle menghadirkan tayangan slide animasi yang memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari para perempuan di berbagai budaya.

Baca Juga


Total ada tujuh slide yang dihadirkan Google Doodle. Slide pertama dalam animasi tersebut, ada seorang ibu yang bekerja dari rumah dengan anak-anaknya berada di dekatnya.

Ini tergambar dari ibu ,yang sedang menggendong bayi, duduk di sofa berwarna merah dan di depannya terdapat laptop. Saat mengetik di laptop, dia sesekali menengok ke arah anaknya yang lain.

Slide kedua menggambarkan seorang ahli bedah di ruang operasi. Ahli bedah tersebut dibantu oleh dua orang lainnya saat menjalankan tugasnya.

Slide ketiga ada seorang perempuan melakukan perawatan diri melalui hobi favoritnya dan menikmati waktu bersama orang-orang tercinta. Dia tampak menyiram tanaman dan melambaikan tangan pada dua anak yang sedang bermain ayunan.

Tiba di slide keempat, ada seorang seniman yang menyempurnakan keahliannya. Dia mengerjakan pekerjaannya sambil duduk dan diterangi sebuah lampu yang berada di meja.

Slide kelima, seorang perancang busana yang mengelola lini pakaiannya. Perempuan berbaju biru ini sedang menyempurnakan rancangan gaun pendek miliknya. Dia tampak ditemani oleh tiga karyawannya.

Yang menarik, slide keenam ini berisi seorang mekanik sepeda motor mengajarkan keterampilan kepada generasi berikutnya.  Perempuan dan anak perempuan di slide ini tampaknya berada di bengkel sepeda motor.

Di slide terakhir, ada seorang pembuat film menangkap adegan di alam liar. Perempuan ini mengarahkan kamera profesionalnya ke arah kumpulan hewan-hewan di alam liar dari lokasi seperti bukit yang tinggi.

Karya Doodle ini diilustrasikan oleh Doodle Art Director Thoka Maer. Dilansir dari Google Doodle, Rabu (8/3/2022), Maer berbagi harapan dari pikiran dan perasaan orang-orang di seluruh dunia ketika mereka melihat karyanya.

“Saya berharap bahwa perempuan merasa dilihat dan dihargai untuk apa pun yang mereka lakukan dan lakukan saat ini. Bangun di pagi hari dan menjalani hari. Mencuci piring, mempertahankan pekerjaan atau melepaskannya, mengurus diri sendiri dan orang lain. Hal-hal yang sangat mendasar itu telah menjadi pekerjaan besar sejak awal pandemi,” ujar Maer.

Maer ingin semua perempuan dapat benar-benar memilih kehidupan yang ingin mereka jalani dan menerima semua rasa hormat yang layak mereka dapatkan.

“Seorang ibu yang tinggal di rumah membuat seluruh dunia untuk anak-anaknya. Seorang CEO membuat inovasi dan membuat karyawannya termotivasi dan bahagia. Seniman yang tidak memiliki rumah menyenangkan orang asing dan menikmati kebebasannya. Mengemudi truk, memperjuangkan hak-hak perempuan, pergi ke sekolah, atau membuat makanan. Kita semua bangun di pagi hari dan kita semua memiliki tujuan besar atau kecil. Itu semua penting,” katanya.

 

Mengenal Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tahun pada 8 Maret dan merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik dari perempuan,menurut situs web Hari Perempuan Internasional. Hari itu juga menyerukan aksi untuk memajukan kesetaraan gender.

Dilansir dari USA Today, Selasa (8/3/2022), Hari Perempuan Internasional lahir dari gerakan hak-hak perempuan di negara-negara industri pada awal 1900-an. Partai Sosialis Amerika pertama kali mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pada tahun 1909.

Hari itu akan diperingati pada hari Ahad terakhir bulan Februari sampai tahun 1913. Pada tahun 1910, pada Konferensi Internasional Perempuan Buruh yang kedua, pertemuan perempuan dari aktivis dan organisasi politik di Kopenhagen, gagasan Hari Perempuan Internasional diusulkan dan disetujui.

Hari itu akan diperingati untuk pertama kalinya pada tahun berikutnya pada 19 Maret 1911 di beberapa negara Eropa. Perayaan itu termasuk aksi unjuk rasa dan acara yang menyerukan hak perempuan untuk memilih dan diakhirinya diskriminasi gender.

Tanggal 8 Maret telah menjadi tanggal tetap untuk Hari Perempuan Internasional sejak 1914, ketika hari itu dipindahkan agar sejalan dengan wanita Rusia yang merayakan hari itu pada 23 Februari di kalender Gregorian. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pertama kali mengakui Hari Perempuan Internasional pada tahun 1975.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler