Akun Gerindra Heran PSI Bisa Jualan Minyak Goreng Saat di Pasaran Langka
DPD PSI Kabupaten Bekasi membuat klarifikasi membantah tudingan menimbun minyak goreng hingga di pasaran menjadi langka.
JAKARTA -- Akun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ikut diminta komentari terkait aktivitas politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berjualan minyak goreng. Akun PSI digeruduk warganet lantaran bisa menjual ribuan minyak goreng kala di pasaran barangnya sedang langka dan menjadi rebutan emak-emak. "Admin mau komen, tapi enggak enak di lapak orang lain," demikian pernyataan akun Twitter @Gerindra dikutip di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Gerindra menyatakan, juga berencana mengadakan bazar minyak goreng, namun ternyata untuk mendapatkan barang di pasaran bukan pekerjaan mudah. "Tapi sulit, karena pembeliannya dibatasi hanya dua liter per orang. Sudah gitu, susah dicarinya. Sekalinya ada, kena mental, karena harus saingan dengan ibu-ibu," kata admin Gerindra.
Dari ribuan komentar yang menggeruduk @psi_id, hampir semuanya bertanya-tanya bagaimana bisa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kabupaten Bekasi dapat menggelar bazzar dengan menjual minyak goreng sampai ribuan liter. Ada juga warganet yang mengaitkan PSI didanai cukong penimbun minyak goreng.
Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril akhirnya membuat klarifikasi tentang bagaimana caranya bisa berjualan minyak goreng dengan harga jual 10 ribu per liter. "Padahal di Alfa, Indomaret, dan minimarket lainnya sering kosong, kenapa PSI Kabupaten Bekasi bisa ngadain bazar dengan rata-rata ratusan liter minyak goreng per titik??" kata Syahril dikutip di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Syahril pun menuturkan, ia dan tim mendapatkan minyak goreng dari beberapa pedagang tradisional yang tersebar di Kabupaten Bekasi. "Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian, dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini (bukan harga subsidi pemerintah). Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter," ucap Syahrial.