Distribusi Minyak Goreng di Kudus Langsung kepada Masyarakat
Pedagang di pasar tradisional mendapatkan alokasi 25 persen.
REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memprioritaskan pendistribusian minyak goreng langsung kepada masyarakat sebagai pemakai, bukannya kepada pasar tradisional untuk menghindari kemungkinan adanya penimbunan.
"Alokasinya juga akan kami tambah agar tidak ada lagi masyarakat yang merasa kesulitan mendapatkan komoditas minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET)," kata Bupati Kudus Hartopo saat meninjau pendistribusian minyak goreng di Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kudus, di Kudus, Selasa (8/3/2022).
Dengan adanya penambahan alokasi, kata dia, nantinya porsi terbesar sekitar 75 persennya diprioritaskan untuk masyarakat yang didistribusikan langsung melalui rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) agar lebih tepat sasaran. Sedangkan untuk pedagang di pasar tradisional mendapatkan alokasi 25 persen.
Rencana penambahan alokasi, imbuh dia, untuk menghindari adanya praktik monopoli di pasar. Selain itu, potensi penimbunan minyak oleh sejumlah pedagang juga diharapkan bisa ditekan dengan penambahan alokasi ini karena masyarakat sudah memiliki stok sehingga dalam waktu dekat tidak lagi perlu membeli di pasar.
Untuk pendistribusian kepada masyarakat, maka pemerintah desa diminta menginventarisir warganya sehingga tidak ada yang terlewatkan. "Jika sudah mengetahui jumlah penduduknya, silakan mengajukan alokasi minyak goreng bersubsidi ke Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus. Nanti biar diverifikasi Dinas Perdagangan untuk didistribusikan ke desa mana yang terlebih dahulu," ujarnya.
Ia mengaku tidak ada komplain dari para distributor terkait sistem pendistribusian seperti ini, hanya memang ada beberapa distributor yang ingin dibayar di muka terlebih dahulu.
Sementara itu, Kepala Desa Kutuk Supardiyono mengatakan pihaknya sebelum ini mengajukan alokasi untuk pendistribusian minyak goreng bersubsidi pada akhir pekan sebelumnya. "Bersyukur bisa mendapatkan 2.760 liter untuk warga kami. Setiap keluarga nantinya dapat 1 liter minyak dengan harga Rp14.000," ujarnya.
Ia berharap adanya penggelontoran minyak goreng tersebut, maka harga jual di pasaran bisa turun karena sebelumnya di tingkat eceran mencapai Rp22.000 per liter.