McDonald, Starbucks, Coca-Cola, Pepsi Ikut Angkat Kaki dari Rusia

McDonald’s, Starbucks, Coca-Cola, Pepsi dan General Electric angkat kaki dari Rusia

Rocketnews24
McDonalds
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT  — McDonald’s, Starbucks, Coca-Cola, Pepsi dan General Electric ikut angkat kaki dari Rusia. Jenama global dan simbol perusahaan Amerika Serikat (AS) itu memutuskan menghentikan sementara bisnis mereka sebagai respon atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Berdasarkan nilai-nilai kami, kami tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang tidak perlu yang terjadi di Ukraina," kata Presiden CEO McDonald Chris Kempczinski ke karyawan, Selasa (8/3/2022).

Perusahaan waralaba raksasa asal Chicago itu mengatakan akan menutup 850 tokonya tapi tetap menggaji 62 ribu pegawainya di Rusia. "Mereka yang telah mencurahkan hati dan jiwa untuk mereka McDonald’s kami," kata Kempczinski.

Kempczinski mengatakan tidak mungkin mengetahui kapan perusahaan itu dapat membuka lagi toko-tokonya di Rusia. "Situasi ini sangat menantang bagi mereka global seperti kami, dan terdapat banyak pertimbangan," tambah Kempczinski dalam suranyat.

Contohnya McDonald’s bekerja dengan ratusan pemasok Rusia dan melayani jutaan konsumen setiap harinya. Pada Jumat (4/3/2022) lalu Starbucks akan mendonasikan keuntungan dari 130 tokonya di Rusia yang dimiliki dan dioperasikan waralaba Alshaya Group asal Kuwait untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Namun pada Selasa kemarin perusahaan itu mengubah arahnya dengan menutup sementara toko-toko mereka. Dalam surat terbukanya pada karyawan President dan CEO Starbucks Kevin Johnson mengatakan Alshaya Group akan tetap membayar gaji sekitar 2.000 karyawan di Rusia.

"Melalui situasi yang dinamis ini, kami akan terus membuat keputusan berdasarkan misi dan nilai-nilai kami dan berkomukasi dengan transparan," katanya.

Coca-Cola Co. juga mengumumkan akan menangguhkan bisnis di Rusia tapi tidak memaparkan detailnya. Mitra Coca-Cola yang bermarkas di Swiss, Coca-Cola Hellenic Bottling Co memiliki 10 pabrik botol di Rusia yang merupakan pasar terbesar mereka. Coca-Cola memiliki 21 persen saham Coca-Cola Hellenic Bottling Co.

PepsiCo dan General Electric mengumumkan menangguhkan sebagian bisnis mereka di Rusia. Pepsi yang berasal dari New York, AS, menangguhkan penjualannya di Rusia. Mereka juga menangguhkan semua aktivitas investasi modal dan promosi.

Namun perusahan itu mengatakan akan melanjutkan produksi susu, susu formula dan makanan bayi sebagai upaya membantu 20 ribu pegawainya di Rusia dan 40 ribu pekerja perkebunan Rusia yang bagian dari rantai pasokan.

"Kini lebih dari sebelumnya kami harus mempertahankan aspek kemanusiaan pada bisnis kami," kata CEO PepsiCo Ramon Laguarta dalam surat terbukanya pada karyawan.

Melalui media sosial Twitter, General Electric mengumumkan akan menangguhkan sebagian operasinya di Rusia. Mereka mengatakan hanya memberi pengecualian bagi dua produksi peralatan medis esensial dan yang mendukung layanan listrik di Rusia.

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler