Mengapa Hipertensi dan Diabetes Paling Sering Jadi Pemicu Penyakit Ginjal Kronis?
Hipertensi-diabetes merupakan penyebab terbanyak penyakit ginjal kronis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebab terbanyak penyakit ginjal kronis adalah hipertensi dan diabetes. Penyakit ginjal kronis merupakan gangguan ginjal yang sudah berlangsung lama, yakni lebih dari tiga bulan, dan fungsi ginjal tidak dapat pulih. Bagaimana kedua penyakit ini bisa menyebabkan masalah pada ginjal?
Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dr Aida Lydia PhD SpPD-KGH menjelaskan, hipertensi menyerang pembuluh darah di semua organ. Padahal, pada ginjal, terdapat banyak pembuluh darah.
"Jadi kalau seorang pasien hipertensi, maka tekanan yang tinggi tadi diteruskan ke seluruh pembuluh darah-pembuluh darah organ, kemudian merusak dinding dari pembuluh darah semua organ kita, termasuk organ ginjal," jelas dr Aida dalam acara webinar "Ginjal Sehat untuk Semua: Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan untuk Kesehatan Ginjal yang Lebih Baik" yang diselenggarakan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia dan Etana Biotech, Kamis (10/3/2022).
Menurut dr Aida, jika tekanan darah tinggi tidak terkontrol, maka pembuluh darah dalam jangka panjang benar-benar kehilangan fungsinya. Pada ginjal terjadi kerusakan pembuluh darah-pembuluh darah yang halus pada ginjal, kemudian bisa memicu jaringan parut di ginjal.
Sementara itu, diabetes merupakan penyebab penyakit ginjal kronis kedua terbanyak. Ginjal memiliki fungsi filter yang memfilter darah menjadi urine. Toksin atau racun-racun akan keluar bersama urine. Sebenarnya pada satu ginjal, ada satu juta sel yang berfungsi memfiltrasi darah kita.
"Jika kadar gula darah tinggi, maka akan merusak sel-sel yang berfungsi sebagai filter," jelas dr Aida.
Hal ini menyebabkan kebocoran protein, sehingga saat periksa urine, kadar proteinnya naik. Namun, jika tidak terkontrol, lama kelamaan akan memicu kerusakan sel lebih lanjut dan membentuk jaringan parut.
"Kalau sel-sel yang memfiltrasi ini penuh dengan jaringan parut, maka fungsinya akan menjadi hilang. Kreatinin akan naik dan bisa menyebabkan gagal ginjal," ujarnya.