Idap Diabetes Tipe 2, Tom Hanks Sesali Gaya Hidupnya yang tidak Sehat
Tom Hanks mengaku mengidap diabetes tipe 2.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam acara Late Show with David Letterman pada 2013, aktor Tom Hanks pernah mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis diabetes tipe 2. Beberapa waktu lalu, ia mengaku menyesal karena pernah menjalani gaya hidup yang tidak sehat.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang lebih umum dari diabetes tipe 1. Tidak seperti tipe 1 yang sebagian besar disebabkan oleh genetika, tipe 2 lebih banyak dikaitkan dengan obesitas, gaya hidup, serta usia tua.
"Saya adalah bagian dari generasi Amerika yang malas, yang secara membabi buta terus menari dalam pesta. Dan sekarang menemukan diri ini digerogoti penyakit," ucap aktor pemenang Academy Award yang terkenal dengan film Forrest Gump itu dalam wawancara dengan Radio Times.
Dilansir laman Express.co.uk, Senin (14/3/2022), dokter menyarankan Hanks untuk mengurangi berat badan saat diabetesnya terdiagnosis. Kalau mau terbebas dari penyakit yang juga dikenal dengan sebutan kencing manis itu, beratnya harus sama dengan saat Hanks masih remaja.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, hormon yang menghilangkan gula dari darah karena tubuh menjadi peka terhadap gula. Pankreas, tempat insulin dibuat, juga menjadi terlalu banyak bekerja.
Gula, yang tidak dikeluarkan dari darah, akan menumpuk, meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung, stroke yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
"Aku berat. Kalian pernah melihat saya di film, kalian tahu seperti apa penampilan saya. Saya benar-benar idiot. Saya pikir saya bisa menghindarinya dengan menyisihkan roti dari burger keju saya," kata aktor berusia 65 tahun itu.
Hanks menyebut bahwa bobotnya yang berfluktuasi antara pembuatan film Cast Away dan Philadelphia mungkin menjadi pemicu diabetes. Kabar baik tentang diabetes tipe 2, seperti yang ditunjukkan Hanks, adalah efeknya dapat dibalik.
Tetapi seperti yang juga ditunjukkan oleh Hanks, ini akan membutuhkan banyak kerja keras tetapi dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit serius. Remisi hilangnya penyakit didefinisikan sangat spesifik oleh NHS.
Menurut NHS, remisi bisa terjadi ketika kadar HbA1c, dengan kata lain jumlah sel darah dengan molekul gula yang melekat padanya, mencapai kurang dari 48mmol/mol pada dua kesempatan, setidaknya lima bulan terpisah. Pengidap diabetes yang mengalaminya bisa tidak minum obat lagi.
"Menurunkan berat badan sekitar 15 kilogram dalam tiga hingga lima bulan secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk sembuh," papar NHS.
Hanya saja, penting untuk melakukan ini dengan aman dan cepat. Bicarakan dengan dokter sebelum mulai diet. Penurunan berat badan yang cepat memiliki banyak risiko fisik yang serius, termasuk timbulnya batu empedu.
Menurut Diabetes UK, salah satu cara paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah melalui program penurunan berat badan rendah kalori, sekitar 850 kalori per hari. Menyadari gejala di awal juga penting. Diabetes UK mencantumkan hal-hal berikut sebagai gejala umum:
- Sering ke toilet, terutama di malam hari.
- Sering haus.
- Merasa lebih lelah dari biasanya.
- Menurunnya berat badan tanpa usaha.
- Gatal atau sariawan pada alat kelamin.
- Luka dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
- Penglihatan kabur.
- Meningkatnya rasa lapar.