Rita Wilson dan Tom Hanks Belum Bisa Divaksinasi
Rita Wilson dan Tom Hanks dianggap belum cukup umur untuk divaksin di California.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jutaan orang Amerika sekarang telah divaksinasi penuh untuk melawan Covid-19. Namun belum semua penduduk di Amerika telah divaksinasi, di antaranya Rita Wilson dan Tom Hanks.
Mereka adalah dua selebritas pertama yang mengonfirmasi mengidap Covid-19 pada Maret 2020. Kini, mereka adalah salah satu dari banyak warga AS yang belum mendapatkan vaksinasi.
Rita Wilson mengungkapkan tentang mengapa dia dan suaminya belum divaksinasi. Wilson dan Hanks, yang keduanya berusia 64 tahun, tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi di negara bagian California, tempat mereka tinggal terutama, karena pembatasan kelayakan.
"Kami belum mendapatkan vaksin. Bagaimana kalau mendengar ini untuk pertama kali dalam hidupmu 'Kamu tidak cukup umur.' Ini seperti, 'Oke, saya akan menerimanya.'" kata Wilson saat dia mengisi posisi co-host Today.
Wilson mengakui pandemi telah memicu berbagai perasaan padanya dan Hanks. "Ini sangat emosional," katanya, dilansir di Best Life Online, Selasa (6/4).
"Kami berada dalam antrean sekarang karena begitu banyak orang yang divaksinasi dan mereka membuka diri ke tingkat berikutnya," kata Wilson, yang baru saja melewatkan batas waktu pada 64 tahun.
Baca juga : Inggris Kaji Larangan Vaksin AstraZeneca untuk Anak Muda
Hanya orang-orang dengan kemungkinan tinggi terpapar dan mereka yang berusia 65 tahun atau lebih tua yang diizinkan untuk mendapatkan suntikan Covid-19 di California hingga saat ini. Namun, mulai 5 April, dia dan Hanks sekarang memenuhi syarat, bersama dengan semua warga California berusia 50 tahun ke atas.
Janji vaksinasi saat ini dapat dijadwalkan untuk siapa saja dengan kemungkinan terpapar tinggi, berisiko tinggi, dan mereka yang berusia 50 tahun atau lebih, demikian bunyi situs web negara bagian itu. Pada pertengahan April, siapa pun yang berusia 16 tahun ke atas akan dapat divaksinasi Covid-19 di Golden State.
Wilson dan Hanks, yang didiagnosis Covid-19 di Australia pada Maret 2020, tampaknya tidak terlalu cemas karena mereka diperkirakan masih memiliki antibodi sejak mereka terserang virus tersebut. "Ketika kami mengetahui bahwa kami memiliki antibodi, itu luar biasa karena Anda tahu Anda memiliki perlindungan," jelas Wilson.