Pandemi Ubah Dunia Fashion-Seni Visual: Munculkan Aneka Inovasi, Termasuk NFT

Pandemi juga menjadi inspirasi bagi karya seni desainer, seniman visual.

Instagram
Janna Soekasah bersama kembarannya, Amanda, dan aktris Wulan Guritno memprakarsai Gelang Harapan yang terbuat dari kain perca. Ia menyebut, kepercayaan akan satu sama lain juga penting untuk menjadi pemantik semangat dan inspirasi dalam berkarya di tengah pandemi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pelaku industri kreatif Indonesia sepakat bahwa pandemi bukan penghalang untuk berkreasi. Pandemi juga bisa menjadi inspirasi bagi karya seni yang mereka buat.

Baca Juga


Co-founder & Director Danjyo Hiyoji, Dana Maulana, mengatakan,  di awal pandemi, industri fashion memang cukup terguncang. Namun, dengan berbagai penyesuaian, adaptasi, dan kreativitas, labelnya dapat bertahan dan terus semangat untuk berkarya meluncurkan koleksi-koleksinya.

"Secara industri, tidak ada penjualan di tiga bulan pertama pandemi, mengingat masyarakat tentu memperhatikan kebutuhan primer dan kesehatannya dulu," kata Dana dalam jumpa pers daring, Selasa (15/3/2022).

Menurut Dana, saat itu, timnya tidak bisa tergantung dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Timnya beradaptasi dengan kondisi saat itu dan berkolaborasi.

"Ini membuat sisi kemanusiaan semakin terlihat dan menginspirasi," kata Dana.

Lebih lanjut, desainer Danjyo Hiyoji Michael Simiadi mengatakan, kerja sama tim juga diperlukan untuk membuat sebuah label agar bertahan. Tim harus kuat dengan berbagai cara.

"Kuat mulai dari komunikasi, solidaritas, agar bisa survive, adaptasi, dan tetap kreatif," kata Michael.

Masih dari dunia fashion, para founder dari Gelang Harapan, yakni Amanda Soekasah, Janna Soekasah-Joesoef, dan Wulan Guritno mengatakan, kepercayaan akan satu sama lain juga penting untuk menjadi pemantik semangat dan inspirasi dalam berkarya. Mereka berusaha berpegang teguh dalam menjalankannya.

"Percaya akan adanya harapan, terus berkreasi dan berinovasi dengan keadaan, serta belajar arti harapan dan terus kreatif," kata Janna.

"Semua sektor mengalami ketakutan, kebingungan, dan lainnya. Dan yang saya pelajari, pada saat kita di keadaan itu, pelan-pelan kami belajar ikhlas, rasa percaya, harapan, dan semangat. Dengan itu, pikiran dan hati kita jadi terbuka dan mendapatkan ide-ide kembali," imbuh Wulan.

Dari sisi seni rupa, seniman visual (visual artist) Muklay mengatakan, banyak penyesuaian yang harus dijalani bagi para seniman dengan karya visual berbentuk fisik di masa pandemi ini. Biasanya, karya mereka dipamerkan di galeri.

"Sekarang, pameran di galeri gitu sudah jarang sekali (karena pandemi). Namun, banyak adaptasi juga, misalnya di akhir 2021 yang lumayan berubah terutama adanya NFT, dan itu cukup membantu (seniman) yang sebelumnya belum mendapatkan profit dari karyanya, sekarang jadi lebih percaya dengan karya-karyanya," kata Muklay.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler