Banjir dan Longsor Landa Purworejo, 11.115 Jiwa Terdampak
Banjir dan longsor melanda hampir sekitar 32 desa di kabupaten Purworejo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022). Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intesitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sehingga memicu luapan lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang dan Sungai Kebang.
"Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada enam desa di empat kecamatan," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (17/3/2022).
Ia menyebutkan wilayah terdampak yaitu Desa Wingkosangrahan, Desa Wingkomulyo, Desa Kaliwungukidul, Desa Tunjungan, Desa Wonoroto, Desa Ringgit dan Desa Wingkosigromulyo di Kecamatan Ngombol. Berikutnya Desa Dlangu, Desa Wironatan, Desa Klepu, Desa Kedungmulyo, Desa Rowodadi dan Desa Langenrejo di Kecamatan Butuh. Selanjutnya Desa Tangkisan, Desa Pogungkalangan, Desa Pogulurutengah, Desa Kradegan, Desa Bayan dan Desa Pogungrejo di Kecamatan Bayan. Kemudian Desa Bapangsari di Kecamatan Bagelan, Desa Katerban di Kecamatan Kutoarjo, Desa Trimulyo, Desa Bendungan dan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag.
Kemudian berikutnya Desa Wonoyoso, Desa Tasikmadu, Desa Kendalrejo, Desa Sikambang, Desa Kalimati, Desa Tanjungrejo, Desa Petuguran dan Desa Sumber di Kecamatan Pituruh. Selanjutnya untuk wilayah terdampak longsor meliputi Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.
"BPBD Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 KK yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor ada 7 KK," katanya.
Dari angka tersebut, dia melanjutkan, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi. Pihaknya mencatat sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter, selanjutnya tujuh unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Purworejo bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait telah melakukan kaji cepat, evakuasi dan pertolongan warga dan menyiapkan tempat pengungsian. Di samping itu, BPBD Kabupaten Purworejo juga telah mendistribusikan kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah.
"Belum ada laporang mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo hingga hari ini Kamis (17/3) pada sore dan malam hari. Intensitas hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan.
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BNPB mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan.