Wanita Arab Saudi Jadi Sopir Cari Penghasilan Tambahan
Biaya hidup di Arab Saudi meningkat mendorong wanita menjadi sopir.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Wanita Arab Saudi tidak diizinkan mengemudi hingga 2018. Tetapi kini wanita Arab Saudi bisa dengan bebas mengemudi kemana pun.
Begitu juga dengan Fahda Fahd. Kia hijau limaunya sekarang menjadi sumber penghasilan tambahan karena biaya hidup di Kerajaan meningkat.
Ketika dia tidak bekerja penuh waktu di pusat kontak perawatan kesehatan, wanita berusia 54 tahun itu mencari penghasilan tambahan di ibu kota Riyadh melalui aplikasi tumpangan khusus wanita. Keluarga Fahd menyetujui pekerjaan sampingannya dengan dua syarat: tidak ada perjalanan jauh dan tidak ada penumpang laki-laki.
“Saya memutuskan menjadi sopir taksi untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Gaji saya tidak cukup untuk ketiga anak saya, dan terutama untuk putri saya yang berkebutuhan khusus,” ucap Fahd yang mengenakan jilbab dan masker hitam, dikutip dari Khaleej Times, Selasa (8/2/2022).
Bagi banyak orang Arab Saudi, kehidupan telah direvolusi oleh reformasi sosial yang luas, seperti pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan, tetapi kenaikan biaya menjadi semakin sulit. Fahd mengatakan gajinya adalah 4.000 riyal Saudi atau setara Rp 15,2 juta.
Namun, gajinya per bulan tidak cukup. Dari pekerjaan sampingannya, ia mampu meraup 2.500 riyal Saudi lagi atau setara Rp 9,5 juta.
Biaya hidup meningkat di Arab Saudi yang didorong mengurangi ketergantungan ekonominya pada minyak dan menaikkan pajak pertambahan nilainya menjadi 15 persen pada Juli 2020. Pada saat yang sama, ketika pekerjaan perempuan menjadi lebih diterima di masyarakat, jutaan perempuan Arab Saudi menemukan kerja.
Menurut data pemerintah, jumlah perempuan merupakan lebih dari sepertiga angkatan kerja untuk pertama kalinya tahun lalu. Mereka termasuk di antara orang Saudi yang sekarang biasa terlihat melayani pelanggan di restoran, kafe, dan toko sepatu, mengisi pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh orang asing saat pemerintah mengejar rencana “Saudisasi” untuk ekonomi.
Insaf, ibu tiga anak berusia 30 tahun, mengatakan dia beralih mengemudi setelah suaminya meninggal tiba-tiba. “Dia tidak meninggalkan banyak uang, jadi saya harus bekerja menghidupi anak-anak,” ucapnya.
Dia menggunakan mobil almarhum untuk mengantarkan perempuan dan anak-anak lingkungan sekitar untuk ke sekolah atau pusat perbelanjaan. “Pekerjaan mengemudi ini memberikan saya kesempatan baru untuk hidup,” katanya.
https://www.khaleejtimes.com/gulf/saudi-women-take-the-wheel-drive-taxi-for-extra-cash