Tafsir Surat Ibrahim Ayat 21: Ketika Orang Lemah Iman dan Sombong Dikumpulkan di Akhirat
Semua manusia akan berkumpul menghadap Allah di Padang Mahsyar untuk dihisab.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Padang Mahsyar, orang-orang yang lemah imannya dan sombong dikumpulkan. Orang yang lemah imannya semasa di dunia menjadi hamba orang-orang sombong yang menganggap dirinya berkuasa, bahkan ada yang menuhankan dirinya.
Terjadilah dialog di antara mereka dan mereka sangat menyesali perbuatannya di dunia yang tidak taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Surat Ibrahim Ayat 21 dan tafsirnya.
وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ جَمِيْعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗقَالُوْا لَوْ هَدٰىنَا اللّٰهُ لَهَدَيْنٰكُمْۗ سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَجَزِعْنَآ اَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَّحِيْصٍ ࣖ
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?" Mereka menjawab, "Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." (QS Ibrahim: 21)
Tafsir Kementerian Agama menerangkan, dalam ayat ini, Allah SWT menggambarkan keadaan yang akan terjadi kelak di Padang Mahsyar, di mana manusia dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur, untuk memperhitungkan amal kebajikan dan perbuatan jahat yang dilakukan masing-masing orang ketika di dunia.
Disebutkan dalam ayat ini, semua manusia akan berkumpul menghadap Allah di Padang Mahsyar, untuk dihisab dan mendengarkan keputusan Allah tentang nasib mereka selanjutnya. Setelah selesai dihisab, dan orang yang berdosa telah ditetapkan akan disiksa dalam neraka, timbullah kesadaran dan penyesalan dari kaum yang lemah iman yang telah terpedaya oleh bujukan orang-orang yang sombong di dunia, yang memperlakukan diri mereka sebagai tuhan, dan kaum yang lemah iman sebagai hamba.
Ketika itu, mereka yang lemah iman berkata kepada orang-orang sombong yang pernah menjadi panutan mereka selagi di dunia, "Kami pernah menjadi pengikut-pengikut kamu ketika di dunia. Sekarang, dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab dan siksaan Allah, walaupun hanya sedikit saja?"
Selanjutnya, dalam ayat ini disebutkan jawaban orang-orang yang sombong itu atas pernyataan tersebut, "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, tentulah kami dapat pula memberi petunjuk kepada kamu. Sekarang keadaan kita sama, harus memilih antara mengeluh dan menyesali perbuatan kita, atau bersabar menerima nasib yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Kita sekali-kali tidak mendapatkan tempat untuk melarikan diri dari azab dan siksa-Nya."
Ayat ini menggambarkan dengan jelas, betapa besarnya kesalahan yang telah dilakukan kedua golongan itu. Golongan pertama, yaitu mereka yang lemah iman, telah membiarkan diri mereka menjadi permainan kaum yang sombong di dunia ini dan telah menghambakan diri kepada mereka. Di akhirat ternyata yang mereka agungkan itu tak mampu membela diri mereka sendiri dari azab Allah, apalagi membela orang-orang lain yang telah mereka perhamba di dunia ini.
Sedang golongan kedua, telah melakukan penipuan kepada kaum lemah di dunia ini dan berlagak sebagai tuhan. Di akhirat mereka dituntut pula oleh para pengikutnya untuk membela dan menghindarkan mereka dari azab Allah, akan tetapi mereka tidak berdaya berhadapan dengan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.