Jelang Ramadhan dan Lebaran, DIY Gencarkan OP

OP dilakukan untuk meminimalisasi gejolak harga bahan pokok.

Republika/Aditya Pradana Putra
Sembako (ilustrasi)
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY menggencarkan operasi pasar (OP) menjelang Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri 2022. OP dilakukan untuk meminimalisasi gejolak harga bahan pokok.


Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Yogyakarta, Budianto Setiawan mengatakan, diperkirakan bahwa menjelang Ramadhan akan terjadi peningkatan permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditas. Mulai dari daging ayam, daging sapi dan bawang merah.

"Sedangkan, untuk menjelang Lebaran (permintaan) daging ayam, daging sapi, telur ayam dan cabai merah (diperkirakan juga meningkat)," kata Budianto dalam High Level Meeting (HLM) PPID DIY Tahun 2022 di Yogyakarta.

Untuk itu, OP akan terus digencarkan menjelang Ramadhan dan Lebaran dengan lebih tetap sasaran yakni di H-7. Pasalnya, kata Budianto, di waktu tersebut merupakan permintaan tertinggi terhadap bahan pokok.

"Ke depan diharapkan antara DIY dengan kabupaten/kota se-DIY dapat meningkatkan sharing informasi terhadap kebutuhan bahan pokok untuk meminimalkan terjadinya disparitas harga antar daerah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Apriyanto juga sudah menyebut bahwa harga bahan pokok sudah mulai menunjukkan kenaikan menjelang Ramadhan ini di DIY. Kenaikan khususnya terjadi pada komoditas cabai.

"Kenaikan memang terjadi di cabai, cabai ini kan biasanya kalau sudah adanya musim hujan seperti ini, otomatis produksi cabai mengalami gangguan. Dalam artian, ada yang busuk karena banyak air dan tertiup angin, panennya jadi tidak optimal," kata Yanto.

Pihaknya sendiri sudah melakukan pemantauan harga secara berkelanjutan, terutama ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta. Seperti Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan dan Pasar Demangan.

Berdasarkan pantauan tersebut, rata-rata harga untuk komoditas cabai merah keriting saat ini Rp 41.667 per kilogram, dengan harga tertinggi di Pasar Kranggan yakni mencapai Rp Rp 45 ribu per kilogram. Untuk komoditas cabai merah besar, harga rata-rata Rp 40.667 per kilogram dengan harga tertinggi terpantau di pasar Demangan yang mencapai Rp Rp 43 ribu per kilogram.

Untuk cabai rawit hijau, saat ini harga rata-rata tercatat Rp 37.667 per kilogram dengan harga tertinggi terpantau di Pasar Beringharjo yang mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan, harga rata-rata untuk komoditas cabai rawit merah yakni Rp 44.333 per kilogram dengan harga tertinggi ditemukan di Pasar Demangan yang mencapai Rp 47 ribu per kilogram.  

Menjelang Ramadhan ini, pihaknya pun mengantisipasi adanya kenaikan-kenaikan harga pada komoditas lainnya. Mulai dari bawang merah, bawang putih hingga terigu.

"Kita mengantisipasi dalam hal-hal lainnya seperti terigu, karena ini bahan pokok terigu bisa terganggu dengan adanya perang Ukraina dan Rusia. 25 persen produk itu bahan bakunya dari sana, mudah-mudahan tidak terganggu," jelas Yanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler