Pengalaman Berburu Kuliner di Lombok dari Hasil Tukar Poin

Pengalaman Berburu Kuliner di Lombok dari Hasil Tukar Poin

Pengalaman Berburu Kuliner di Lombok dari Hasil Tukar Poin
Rep: Andy Hardiyanti Red: Retizen

Kalau bisa gratis, kenapa harus bayar? Mungkin demikianlah prinsip kami, para pencinta gratisan. Walau sebenarnya bukan karena tidak ada uang juga, tapi lebih kepada tidak tega uangnya keluar ketika sebenarnya apa yang diinginkan tersebut bisa didapatkan secara gratis. Kesempatannya ada, ya sudah, kenapa tidak dikejar saja? Dan inilah saya, satu dari sekian banyak manusia di dunia ini yang entah sudah berapa tahun doyan banget sama promo gratis. Baik yang didapatkan dari hasil tukar poin atau yang lainnya.


Durian di Lombok. Dok pribadi

Keluarga maupun teman dekat kayaknya sudah maklum banget sama kelakukan saya yang paling tidak bisa mendengar yang namanyanya: poin dan gratis. Dua hal itu seperti tidak dapat dipisahkan, keduanya berhubungan dan seolah memanggil-manggil saya: Andy yuk bisa yuk berburu tukar poin. Hahahaha. Epic banget! Tukarnya secara online maupun offline, saya jabanin deh semua. Demikian pula yang terjadi baru-baru ini. Ketika saya berburu tukar poin di tengah euforia ajang balapan MotoGP di Mandalika.

Pada penasaran gak, bagaimana saya yang adalah seorang warga lokal (Lombok), berwisata kuliner di beberapa tempat tanpa perlu bayar, hanya berbekal tukar poin? Sini sini..saya ceritakan..

Memantau Update MotoGP Mandalika 2022 dari Kejauhan

Lombok ramai sekali belakangan ini, ada banyak wisatawan berdatangan. Keramaian tersebut saya rasakan pula di daerah tempat tinggal saya. Adalah Mataram, ibukota dari Provinsi NTB, tempat Pulau Lombok berada. Sebuah kota yang berjarak sekitar 48 km dari Sirkuit Mandalika. Lokasi rumah yang terbilang jauh dari sirkuit, membuat saya cukup jarang ke daerah sekitar sana. Syukurnya dengan tersedianya akses internet cepat kini, saya jadi tidak ketinggalan berita dan berbagai update dari perhelatan event MotoGP Mandalika 2022.

Sambil menyelesaikan pekerjaan di rumah, saya pun tetap bisa memantau gimana sih keseruan pada hari-hari menjelang balapan. Saya akui, kemudahan teknologi informasi kini memang benar-benar membuat siapa saja jadi bisa melakukan aktivitas tanpa batas. Bekerja, baca berita, jualan online, apapun itu, bisa dikerjakan asal ada internet, apalagi kalau aksesnya lewat wifi cepat. Duh, jarak jadi benar-benar tidak artinya deh..

Rumah Durian Lombok

Tadi saya bilang apa? Saya memantau update MotoGP dari kejauhan? Apakah saya tidak menonton langsung di sana? kan sudah di daratan yang sama? Oh tenang saja saudara-saudara, saya sudah mengantongi tiket gratis untuk hari terakhir event, yaitu hari Minggu. Lebih tepatnya adalah hari balapan, inti dari tiga hari event ini. Ciee beli.. Maaf, sekali lagi. Kalau bisa gratis, kenapa harus bayar? Syukurnya ada kesempatan untuk dapat tiket gratis, jadi ya kenapa tidak, saya kejar saja. Ngomong-ngomong, kalau pada semangat cari tahu, sebenarnya banyak loh peluang untuk mendapatkan tiket gratisan. Saya sempat baca info, salah satunya ya ini bahwa IndiHome pun turut membagikan sebanyak tiket gratis nonton MotoGP Mandalika kepada 50 pelanggan HVC Platinum.

Mengingat saya sudah mengantongi tiket gratis lebih dulu, saya pun lebih tertarik pada program lainnya. Apa itu? Ya seperti yang sebut di awal tulisan, tentang pengalaman saya kulineran di Lombok dari hasil berburu tukar poin. Jadi tuh, saya dapat info dari IndiHome Internet Stabil bahwa mereka mengadakan program tukar poin bertajuk ‘traktiran’ kepada para pelanggannya. Siapa sih yang gak mau ditraktir? Ya udah, saya pelajari aja caranya. Alhamdulillah, hari itu juga, saya berhasil menukar poin dengan Buah Durian Lokal dari Rumah Durian Lombok.

Tukar poin dengan Durian Lokal

Tepat di hari pertama program traktiran IndiHome berlangsung saya segera menukarkan 1 (satu) poin myIndiHome dengan buah durian yang tersedia di Rumah Durian Lombok. Dan, ternyata berhasil. Buah durian hasil tukar poin saya bawa ke rumah, dan dinikmati oleh seluruh keluarga.

Menariknya, tidak hanya durian, tapi ada banyak sekali lokasi-lokasi tempat penukaran poin myIndiHome selama event MotoGP Mandalika ini. Mulai dari Rumah Bakso Brawijaya, RM Makan Balap Cahaya Puyung, Nutsafir Cookies, dan yang lainnya. Nah yang bikin jadi berasa wisatawan beneran adalah, gak hanya kuliner, karena ada pula produk souvenir buah tangan yang bisa didapatkan dengan menukar poin di Sasaku Lombok Merchandise dan Lombok Exotic. Hari pertama berburu tukar poin kemarin benar-benar bikin saya belajar banyak deh.

Belajar dari pengalaman, saya jadi tahu bahwa batas maksimal penukaran adalah pada pukul 19.00. Oh ya, setiap lokasi maksimal hanya melayani penukaran poin sebagai 100 lembar voucher per harinya. Meskipun belum tiba pukul 19.00, kalau sudah keluar 100 lembar voucher yang ditukarkan dengan poin oleh pelangga, ya layanan penukaran tersebut akan ditutup. Berburunya benar-benar terasa ya, teman-teman. Hihihi.Masih ada beberapa hari sampai hari terakhir batas penukaran poin. Bersiap untuk berburu lagi.

Tapi yang membuat saya excited sih adalah betapa serunya apa yang dilakukan oleh kaum pencinta gratisan macam saya. Udahlah tiket gratis, kulineran dan souvenirnya juga. Bisa banget tuh besok ditambah juga dengan cerita transportasi ke Mandalika dengan shuttle bus gratis, padahal ya memang gratis. Hahahaha. Jadi bagaimana nih pengalaman kalian, teman-teman pembaca yang pada ke Mandalika? Share juga dong!

sumber : https://retizen.id/posts/82775/pengalaman-berburu-kuliner-di-lombok-dari-hasil-tukar-poin
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler