Menkes: Stok Vaksin Booster dan Dosis Kedua Aman Untuk Empat Bulan
Pemudik yang belum booster bisa mendapatkan di perjalanan atau kampung halaman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan stok vaksin Covid-19 untuk dosis kedua maupun booster atau dosis ketiga aman hingga empat bulan ke depan. Stok vaksin yang ada saat ini, menurut Budi masih aman dengan adanya aturan pemerintah yang mewajibkan vaksinasi lengkap dan booster sebagai syarat mudik Lebaran.
"Stok vaksin yang ada di kita 475 juta, sementara yang sudah disuntikkan 395 juta, jadi masih ada 80 juta dosis vaksin yang bisa kita pakai untuk suntik booster termasuk juga suntik dosis kedua," ujar Budi dalam Konferensi Pers secara daring dikutip Kamis (24/3/2022).
"Biasanya sekarang kalau saya lihat seminggu rata-rata ya 5-6 juta lah seminggu jadi kalau kondisi normal paling 20 jutaan dosis satu bulan yang kita miliki masih empat bulan stok," sambung Budi.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, nantinya bagi para pemudik yang belum mendapatkan vaksin dosis kedua maupun booster bisa mendapatkan vaksinasi dalam perjalanan ke kampung halamannya. Kebijakan ini dibuat agar para pemudik tidak membahayakan sanak saudara serta orang tua di kampung halaman. Kebijakan ini berlaku bagi pemudik dengan kendaraan umum atau pribadi.
"Kalau mereka mau di-booster saat itu nanti dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan, tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum. Nanti akan ada tempat-tempat khusus baik di angkutan umum maupun beberapa pos, dan kalau naik angkutan pribadi bisa juga disuntik keduanya, lengkapnya di sana," tegas Budi.
Budi menambahkan, bagi para pemudik yang sudah mendapatkan booste maka tidak diwajibkan melakukann tes PCR dan antigen. Namun, bagi pemudik yang baru mendapatkan dua dosis vaksin diharuskan melampirkan hasil negatif tes antigen. Sementara yang baru mendapatkan satu dosis vaksin diwajibkan melambirkan hasil tes PCR sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tengah fokus mengejar target percepatan vaksinasi primer atau dosis kedua bagi masyarakat. Sebab, vaksinasi primer menjadi salah satu komponen pengendalian pandemi dari kekebalan kelompok.
"Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri nanti persiapan vaksinasi menjadi target pada akhir April ini adalah vaksinasi primer yang didorong 70 persen masyarakat diharap sudah melakukan vaksinasi dua kali. Tapi dari sisi stok vaksinasi booster juga mencukupi," ujar Nadia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Kamis (24/3/2022) pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis pertama adalah 195 juta dosis atau 93.85 persen. Untuk vaksin dosis kedua sebanyak 156.465.415 dosis telah disuntikkan atau sebanyak 75.13 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan dosis penuh vaksin Covid-19. Sementara vaksin dosis ketiga cakupan telah mencapai 8,77 persen atau 18.273.009 orang telah mendapatkan vaksin dosis ketiga.
"Harapan kita untuk bisa menimbulkan kekebalan kelompok yang tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat penularan di bawah dari satu kasus, efektivitas vaksinasi cukup tinggi, dan hasil Sero Survei lalu," ujar Nadia.