Wujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Lewat Optimalisasi Lahan Pekarangan
Pekarangan rumah biasanya identik dengan kenyamanan dan keindahan.
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dini Yuniarti, melakukan inovasi optimalisasi peran lahan pekarangan rumah. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga.
Inovasi tersebut dilakukan di Padukuhan Ngunan-unan, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY. Berawal dari disertasinya yang mengangkat dinamika ketahanan pangan rumah tangga sangat miskin, Dini berinisiatif untuk memberikan solusi melalui implementasi kawasan rumah pangan lestari.
Dini mengatakan, pekarangan rumah biasanya identik dengan kenyamanan dan keindahan. Namun, jika dimanfaatkan dengan baik, pekarangan rumah memiliki peran yang lebih dari itu.
Di Padukuhan Ngunan-unan sendiri, sudah ada upaya masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk ketahanan pangan rumah tangga. Hal ini sebelumnya sudah dipelopori oleh kepala dukuh sebagai upaya untuk membantu masyarakat menjadi mandiri dalam ketahanan pangan.
Melalui upaya yang sudah dilakukan oleh warga tersebut, Dini bersama timnya melakukan tata kelola yang lebih baik. Dengan begitu, warga dapat mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan pekarangan rumah tangga tersebut sebagai ketahanan pangan.
"Di pekarangan, kini mereka mulai menanam sayur, buah, dan obat yang nantinya bisa dikonsumsi," kata Dini dalam keterangan resmi UAD yang dikutip Republika, Rabu (30/3/2022).
Selain itu, pihaknya juga melakukan budidaya ikan lele. Saat ini, kata Dini, di Padukuhan Ngunan-unan sudah terhitung 130 tempat budidaya lele.
"Kami juga menambah dengan protein yaitu melalui pengadaan budidaya lele dalam beton," ujar Dini.
Dini pun berharap upaya yang dilakukan tersebut terus berjalan dan lebih besar lagi kedepannya, yang tidak hanya fokus pada ketahanan pangan. Namun, kata Dini, diharapkan juga dapat bermanfaat pada kelestarian lingkungan.
"Saat ini, pekarangan juga sudah diberdayakan untuk pengolahan limbah rumah tangga maupun pertanian. Keduanya diolah menjadi media tanam dan kompos yang juga bisa bernilai ekonomis," jelasnya.