Food Station Tjipinang dan Bulog Pastikan Stok Beras Jakarta Aman

Stok beras jelang Ramadhan sudah melampaui batas aman 30 ton.

Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini terdapat 30.101 ton beras di PIBC dan memastikan stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi COVID-19.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya dan BUMN Perum Bulog Kanwil Jakarta-Banten memastikan stok beras di Jakarta aman menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menjelaskan stok beras yang dimiliki pihaknya sudah melampaui batas aman yaitu berjumlah 30 ribu ton.

Baca Juga


"Untuk stok cadangan beras di Pasar Induk Cipinang, safety stock-nya adalah 30 ribu ton, saat ini stok di Cipinang ada 33 ribu ton," kata Pamrihadi di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Selanjutnya, kata Pamrihadi, pihaknya juga masih punya cadangan beras sebanyak 8.000 ton yang ada di gudang Food Station, ditambah dengan sekitar sembilan ribu ton stok di berbagai gudang mitra Food Station.

Senada, Pimpinan Wilayah Perum BULOG Kanwil Jakarta-Banten Eko Pranoto menyebutkan bahwa stok beras yang dimiliki pihaknya cukup aman menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Posisinya saat ini adalah stabil di kisaran 25 ribu ton.

"Kemudian menjelang lebaran kami akan menyerap untuk menambah kuota beras lagi untuk mendukung kolaborasi bersama pemerintah daerah dengan pasar murah dari 7 Maret sampai Idul Fitri," ucap eko Pranoto.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta memprediksi kenaikan harga pangan menjelang Idul Fitri berkisar 1,39 persen sampai dengan 40,35 persen. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan bahwa peningkatan harga tertinggi, terjadi pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40.35 persen, sedangkan untuk peningkatan harga terendah, kata Eli, terjadi pada komoditas cabe merah besar sebesar 1.39 persen.

Sementara, untuk harga beras dari awal tahun 2022 sampai sepanjang tahun 2022 diprediksi stabil dikarenakan lancarnya pasokan beras dan tidak terjadi gagal panen di daerah produsen. Hal tersebut diamini oleh Pamrihadi, yang bahkan juga menyebut bahwa indeks harga beras pada tahun 2022 ini mengalami sedikit penurunan dibanding periode tahun 2021 kurang lebih 1 persen hingga 1,1 persen.

"Indeks harga di Pasar Induk Cipinang kurang lebih 1 persen sampai 1,1 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Jadi harga sebetulnya relatif stabil," ucapnya.

Diketahui, berdasarkan data Dinas KPKP DKI Jakarta, harga rata-rata pangan strategis di DKI Jakarta saat ini, untuk komoditas Beras IR I Rp 11.410 per kilogram, beras IR III (medium) Rp 9.629 per kilogram, dan beras Setra I (premium) Rp 12.225 per kilogram.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler