HUT Kota Malang Momentum Bangun Kembali Ekonomi & Sosial Kemasyarakatan

Optimisme kebangkitan ini tercermin dengan kembali bergeliatnya pertumbuhan ekonomi.

Pemkot Malang
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Malang menggelar Malang Batik Festival 2022 di Ballroom Kartini Imperial Building, Rabu (30/3/2022). Pagelaran ini ditunjukkan untuk menyambut peringatan HUT ke-108 Kota Malang yang jatuh pada 1 April mendatang.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 Kota Malang, Jumat (1/4/2022). Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengingatkan, peringatan hari jadi ini sebagai momentum untuk membangun kembali sendi-sendi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. 

Baca Juga


Menurut Sutiaji, HUT Kota Malang menjadi sebuah refleksi semangat kebangkitan untuk membenahi setiap sektor pembangunan yang terdampak. Hal ini terutama melalui penguatan kolaborasi dan kebersatuan guna menciptakan akselerasi pembangunan yang mensejahterakan. "Dan ini menjadi sejalan dengan tema yang melatari HUT ke-108 Kota Malang; ‘Kolaborasi, Akselerasi dan Bangkit Bersama’," katanya.

Sutiaji menjelaskan optimisme kebangkitan ini tercermin dengan kembali bergeliatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Kota Malang memang sempat terkontraksi di angka -2,26 persen pada 2020. Namun pada tahun berikutnya melesat ke angka 4,21 persen. Jumlah ini melampaui angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 3,57 persen.

Selanjutnya,  arah pembangunan Kota Malang akan berfokus pada pemantapan industri kreatif. Hal ini dilakukan melalui transformasi digital yang didukung dengan infrastruktur terintegrasi. 

Senada dengan itu, Sutiaji turut menjelaskan Pemkot Malang pada 2022 hingga 2023 akan menjalani kebijakan Malang Mendunia. Hal ini dilakukan dengan memacu ketertarikan korporasi global untuk berinvestasi di Kota Malang. Kemudian memperluas pasar dan mengedepankan aktivasi dunia usaha guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.  

Menurut Sutiaji, saat ini spirit dalam menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis ekraf sudah berdampak luas bagi masyarakat. Melalui pengembangan 17 subsektor ekraf yang dimiliki, Kota Malang mampu menyediakan kurang lebih 12.823 lapangan usaha.

Berdasarkan hal tersebut, Sutiaji turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerjasama. Lalu juga apresiasi atas dukungan, partisipasi dan perjuangan bersama seluruh elemen masyarakat Kota Malang. Hal ini terutama dalam mengawal keberhasilan pelaksanaan berbagai program pembangunan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler