Nasyiatul Aisyiyah: Menyiapkan Sahur-Berbuka Bukan Hanya Tugas Ibu

Ramadhan momentum membangun kebersamaan dalam keluarga.

Prayogi/Republika
Ilustrasi Berpuasa
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah (PPNA) Dyah Puspitarini mengatakan, menyiapkan hidangan sahur dan berbuka selama bulan Ramadhan bukan hanya tanggung jawab ibu semata.

Baca Juga


"Muslimah di bulan Ramadhan bisa tetap melakukan ibadah, tidak hanya menyiapkan sahur dan berbuka. Karena ini bukan hanya tanggung jawab ibu tapi ayah dan seluruh anggota keluarga," kata Dyah pada Jumat (1/4/2022).

"Biarkan para ibu juga bisa melakukan ibadah maghdah dan ghoiru magdhah di bulan Ramadhan," lanjut Dyah.

Dyah mengatakan, bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas. "Bulan Ramadhan adalah bulan meningkatkan spiritualitas dan kohesifitas. Spiritualitas dalam konteks profetik yang mendasarkan pada transendensi, liberasi dan humanisasi," kata Dyah.

"Sebagai muslimah, dalam konteks ini peran selama bulan Ramadhan juga bernilai sama. Transendensi, liberasi, humanisasi, sebagai muslimah harus mendekatkan diri pada Allah dalam nilai-nilai islamiyah," lanjut Dyah.

Adapun bulan Ramadhan akan menjadi momen yang lebih mendekatkan diri seorang hamba dengan Allah Ta'ala. Di bulan ini seorang muslim diwajibkan untuk ikut berpuasa, dan amalan puasa adalah khusus untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Maka muamalah, ibadah yang dilakukan dengan pendekatan nilai kemanusiaan sebagai pembentukan karakter islam yang rahmatan lil 'alamiin," kata Dyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler