Hindari Makanan Ini Saat Berbuka Puasa Ramadhan
Makanan lemak tinggi, gorengan, sebaiknya tidak dikonsumsi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saat berpuasa, biasanya kita tergiur untuk mencicipi berbagai makanan. Terutama saat menjelang berbuka puasa tiba. Apalagi banyak takjil yang dijual di pinggir jalan yang bisa menggugah selera makan kita. Namun, menurut ahli gizi, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sedang berpuasa. Apa saja jenis makanan tersebut?
Pakar Gizi Klinis, Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, mengatakan saat berpuasa terutama saat berbuka puasa sebaiknya hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung seperti kue-kue berlemak juga gorengan.
”Makanan lemak tinggi, gorengan, sebaiknya tidak dikonsumsi, supaya lambung kita tidak merasa kurang nyaman, banyak makan gorengan dan lemak, lambung menjadi tidak enak karena pengosongan lambung jadi lebih lambat,” jelasnya dalam konferensi pers virtual yang dikutip Sabtu (2/4/2022).
Hindari pula makanan yang dapat merusak asam lambung seperti makanan pedas, asam, bumbu-bumbu yang merangsang.
“Makanan seperti ini sebaiknya dikurangi, apalagi diawal puasa. Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, sudah bisa kembali seperti makanan biasa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan sebaiknya hindari makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman soda, sayuran tertentu (kol, sawi) dan buah-buah tertentu (nangka, pisang ambon).
“Makanan dan minuman ini menimbulkan gas di lambung sehingga timbul rasa tidak nyaman,” ujarnya.
Hindari juga makanan atau minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, alkohol, anggur, jeruk yang asam. “Ini supaya puasa kita menghasilkan luaran menjadi lebih sehat tanpa kita dibebani beberapa kondisi yang dapat menggangu lambung kita,” ujarnya.
Untuk mengurangi makan gorengan, Health Enthusiast, Tike Priatnakusumah, ia menyarankan menggunakan air fryer untuk menggoreng. Alat ini bisa meminimalisir penggunaan minyak dan untuk menyiasati masak gorengan yang lebih sehat.
Saat menjalankan ibadah puasa, ia mengaku tetap mengimplementasikan standar pola makan keluarga dengan nutrisi lengkap sesuai anjuran isi piringku mulai dari karbohidrat, protein, sayur, buah dan susu baik di momen Ramadan guna menghindari risiko asupan nutrisi yang tidak seimbang.
“Saya dan keluarga masih berkesempatan mencicipi makanan manis atau makanan padat lemak saat berbuka, namun porsinya sangat dijaga agar tetap membiasakan pola makan yang baik sebagai bagian dari gaya hidup sehat supaya terhindar dari risiko berbagai penyakit tidak menular seperti kolesterol tinggi, asam urat, diabetes, dan lainnya.”