Airlangga: Tidak Ada Kenaikan Kasus Signifikan Usai MotoGP
Kondisi kasus Covid-19 NTB setelah perhelatan MotoGP terkendali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tak ada kenaikan kasus signifikan di Nusa Tenggara Barat (NTB) usai perhelatan MotoGP 2022 yang digelar pada bulan Maret lalu. "Reproduksi kasus efektif NTB tetap di level 1," ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers PPKM di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Adapun perkembangan reproduksi kasus efektif di luar Pulau Jawa dan Bali maupun secara nasional memang kian membaik dalam satu pekan terakhir dan sudah berada di level 1. Namun, ia menuturkan masih terdapat beberapa wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali dengan angka reproduksi kasus efektif di atas 1, yakni Nusa Tenggara sebesar 1,01, Papua 1,01, dan Maluku 1,02.
Perkembangan kasus konfirmasi harian Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali pun menurun menjadi 403 kasus pada tanggal 3 April 2022 atau 20 persen dari kasus harian nasional. Dengan demikian, kasus aktif di luar Pulau Jawa dan Bali mencapai 37.672 atau 39 persen dari kasus nasional.
Sementara itu, lanjut dia, rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) di luar Pulau Jawa dan Bali pun masih terkendali. "Di Papua walau kasusnya 12.066, BOR nya tercatat sembilan persen dengan tingkat konversi 18 persen, BOR di Lampung sebesar tujuh persen dengan konversi 23 persen dari 9.005 kasus, serta Sumatra Barat walau kasusnya 3.073, BOR tercatat delapan persen dengan tingkat konversi 22 persen," tambahnya.
Selain itu, ia menyampaikan vaksinasi Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali memperlihatkan akselerasi yang cukup baik. Untuk vaksinasi dosis satu, hanya Papua dan Papua Barat yang masih di bawah 70 persen pemberiannya, sedangkan di 18 provinsi sudah 70 persen masyarakatnya melakukan vaksinasi hingga dosis kedua, dan sebanyak sembilan provinsi sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga kepada 10 persen masyarakatnya.
Akselerasi vaksinasi tersebut pun juga terlihat diberikan kepada lanjut usia (lansia) dengan tinggal sebanyak delapan provinsi yang memberikan vaksinasi dosis pertama kepada kurang dari 70 persen masyarakatnya, serta sebanyak enam provinsi telah memberikan vaksinasi dosis kedua kepada 70 persen masyarakat di wilayah tersebut.