Jokowi Minta Bansos Bisa Cair Pekan Ini
Penyaluran bansos tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar bantuan sosial yang disiapkan pemerintah bisa segera disalurkan kepada masyarakat pada minggu-minggu ini. Ia mengatakan, penyaluran bansos tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di tengah kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok saat ini.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022) yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (6/4/2022). “Yang berkaitan dengan bansos, saya harapkan baik PKH dll, plus yang kemarin BLT minyak goreng bisa disalurkan secepat-cepatnya sebelum lebaran tiba. Syukur dalam minggu-minggu ini sebagian sudah bisa tersalurkan,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan instruksi Presiden Jokowi agar pemerintah terus mempertebal program perlindungan sosial untuk masyarakat yang terdampak kenaikan berbagai komoditas baik pangan maupun energi. Pemerintah, kata dia, akan menyalurkan subsidi langsung kepada masyarakat di antaranya yakni Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), BLT minyak goreng, dan juga BLT dana desa.
“Pemerintah memberikan subsidi langsung, yang kemarin terkait dengan Kartu Sembako 18,8 (juta) plus PKH tambahan Rp 2 juta yang ditambahkan juga untuk bantuan minyak goreng yang besarnya Rp 300 ribu untuk tiga bulan atau Rp 100 ribu per bulan diberikan dalam tiga bulan. Dan diharapkan dalam bulan Ramadan bisa diberikan. Dan program BLT dana desa untuk terus dilanjutkan,” ujar Airlangga usai sidang kabinet.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program baru yakni bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp 3,5 juta yang senilai Rp 1 juta per penerima. Program bantuan subsidi upah ini akan diberikan kepada 8,8 juta pekerja dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 8,8 triliun. Airlangga juga mengatakan, terdapat usulan untuk memberikan Bantuan Presiden Usaha Mikro sebesar Rp 600 ribu per penerima dengan sasaran sekitar 12 juta.