Sidebar

Jelang Lebaran, Jokowi Minta Pasokan Bahan Pangan dan BBM Tersedia

Wednesday, 06 Apr 2022 18:57 WIB
Jelang Lebaran, Jokowi Minta Pasokan Bahan Pangan dan BBM Tersedia. Foto: Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke warga bersama cucu Jan Ethes saat nyore di komplek Gedung Agung Yogyakarta, Ahad (27/3/2022). Presiden Jokowi bersama Jan Ethes berkeliling Gedung Agung menggunakan mobil golf sambil menyapa warga yang menunggu.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar jajarannya memastikan ketersediaan bahan pangan dan juga bahan bakar (BBM) menjelang lebaran. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai mengikuti rapat terbatas terkait persiapan menghadapi Idulfitri 1443 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4).

Baca Juga


 

Bapak Presiden mengingatkan kepada para pembantunya agar dua hal yang perlu mendapat perhatian. Yang pertama yaitu ketersediaan bahan pangan, dan yang kedua adalah ketersediaan bahan bakar (BBM),” ujar Muhadjir dalam keterangannya melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Menurut Muhadjir, kementerian terkait pun telah melaporkan kesiapannya untuk memenuhi pasokan kebutuhan pangan maupun BBM.

“Insyaallah sebagian besar sudah siap. Dan ada beberapa hal lagi yang masih sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong terutama mudik tahun 2022 ini,” kata dia.

Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4), Presiden Jokowi juga mengingatkan jajarannya terkait masalah ketersediaan pasokan barang-barang kebutuhan pokok baik pangan maupun energi menjelang lebaran. Sebab saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai merasakan dampak dari krisis global yang terjadi, dari kenaikan inflasi, kenaikan harga energi dan juga harga bahan pangan.

“Barang-barang kebutuhan pokok juga sudah mulai naik, hati-hati utamanya masalah ketersediaan pasokan, dua hal tadi pangan maupun energi, apalagi ini menjelang lebaran,” kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan, situasi yang dihadapi saat ini tidaklah mudah. Kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak berdampak pada kondisi fiskal negara. Kenaikan inflasi ini juga terjadi hampir di semua negara.

Ia mencontohkan, inflasi di Amerika saat ini sudah berada di angka 7,9 persen. Sedangkan di Uni Eropa juga telah mencapai 7,5 persen dan di Turki bahkan menyentuh angka 54 persen. Menurut Jokowi, pemerintah saat ini pun sudah tak mampu lagi menahan terjadinya kenaikan berbagai komoditas di dalam negeri.

“Angka-angka seperti ini akan membawa kita yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Ga mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, ga mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik pertamax,” kata Jokowi.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya