Eropa Siapkan Dana Tambahan 500 Juta Euro untuk Persenjatai Ukraina

Proposal pendanaan untuk Ukraina disetujui 27 negara anggota Uni Eropa pada Kamis.

AP/Geert Vanden Wijngaert/Pool AP
Ketua Dewan Eropa Charles Michel mendukung proposal tentang pengucuran dana tambahan sebesar 500 juta euro untuk menyediakan dan memasok senjata bagi Ukraina.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Ketua Dewan Eropa Charles Michel mendukung proposal tentang pengucuran dana tambahan sebesar 500 juta euro untuk menyediakan dan memasok senjata bagi Ukraina. Proposal itu disetujui 27 negara anggota Uni Eropa pada Kamis (7/4/2022).

Baca Juga


“Setelah disetujui dengan cepat, ini akan menghasilkan 1,5 miliar euro dukungan Uni Eropa yang telah disediakan untuk peralatan militer bagi Ukraina,” kata Michel lewat akun Twitter pribadinya. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell karena telah mengusulkan proposal tersebut.

Sebelumnya Uni Eropa telah menyetujui paket bantuan militer sebesar 1 miliar euro untuk Ukraina. “Ini mungkin tampak seperti banyak, tetapi 1 miliar euro adalah apa yang kami bayarkan kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin setiap hari untuk energi yang dia berikan kepada kami,” kata Borrell.

Dana bantuan militer untuk Ukraina berasal dari dana perdamaian Eropa senilai 5 miliar euro yang dibentuk oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Pada Kamis lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytry Kuleba meminta negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menyediakan dan memasok senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melawan Rusia. “Agenda saya sangat sederhana, ia hanya mempunyai tiga pokok di atasnya; senjata, senjata, dan senjata,” kata Kuleba kepada awak media di markas NATO di Brussels, Belgia.

Kuleba berharap tak ada keraguan pada NATO untuk membantu Ukraina memerangi Rusia. “Saya meminta semua sekutu untuk mengesampingkan keraguan mereka, keengganan mereka, untuk menyediakan Ukraina dengan semua yang dibutuhkan,” ucapnya.

Sementara itu, Pemerintah Rusia menyoroti langkah Amerika Serikat yang terus memasok senjata dan bantuan militer ke Ukraina dapat merusak proses pembicaraan damai Moskow-Kiev. Saat ini kedua negara memang masih melanjutkan negosiasi. “Memompa senjata ke Ukraina tidak akan berkontribusi pada keberhasilan pembicaraan Rusia-Ukraina. Tentu saja ini kemungkinan besar akan memiliki dampak negatif,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada awak media.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler