5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menonton Tayangan Ramadhan di Televisi

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat menonton Tayangan Ramadhan di Televisi

.
Rep: Deffy Ruspiyandy Red: Retizen

Diakui atau tidak, televisi merupakan alat komunikasi yang familiar dan efektif di dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Terlebih saat di rumah-rumah sudah banyak yang memiliki televisi bahkan lebih dari satu. Hal ini membuktikan televisi telah menjadi barang yang mudah didapat dan juga menjadikebutuhan masyarakat yang sudah tak terbantahkan lagi.


Saat bulan Ramadhan biasanya pihak staisun swasta berlomba-lomba membuat rogram yang menarik untuk menemena pemirsa setiap harinya saat sahur, berbuka dan saat menjalankan aktivitas ibadah shaum itu sendiri. Bulan Ramadhan sepertinya menjadi primadona stasiun televisi yang ada untuk meraih pemirsa dan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

MUI mengapresiasi pihak stasiun televisi yang membuat tayangan Ramadhan kreatif dan penuh makna (FOTO :Republika.co.id/Putra M.Akbar)

Tetapi kendati tayangan itu bisa ditonton oleh siapapun namun begitu ada hal-hal yang semestinya diperhatikan oleh pemirsa/penonton agar bisa mendapat tayangan Ramadhan yang bermanfaat serta tak mengganggu ibadah Ramadhan yang tengah dilaksanakannya.

Pertama, tayangan Ramadhan yang bagus adalah tayangan yang memiliki sisi hiburan tetapi banyak menyelipkan nilai-nilai agama yang kuat. Biarpun ada nilai komedinya tetapi dikemas dengan santun dan sarat makna bukan justeru malah penuh sensasi bahkan sampai menyerempet ada adegan fisik yang kurang baik ditonton serta kadang berbau kata-kata yang mengarah pada hal yang kurang sopan.

Kedua, tayangan Ramadhan pada saat sahur adalah yang mendorong perenungan tentang keimanan dan ketakwaan. sehingga pada sepertiga malam itu adalah waktu untuk meminta pengampunan dan juga menjadi waktu untuk menyampaikan permohonan. Sehingga sebaiknya tayangan yang dipilih adalah yang membawa pemirsa atau penonton akan diarahkan untuk semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta.

Ketiga, tayangan Ramadhan yang berisi tentang kajian al Quran dan hadist yang begitu pneting untuk pemirsa/penonton. Dikemas dalam berbagai bentuk tetapi tidak mengurang bobot makna yang disampaikannya. tayangan ini bisa ceramah yang disampaikan Ustad atau melalui fragmen keseharian dengan bobot nilai religi yang cukup tinggi.

Keempat, tayangan Ramadhan menjelang berbuka puasa tidak hanya melulu hiburan atau tayangan tentang menu makanan tetapi di sana tayangan itu bisa mendekatkan anggta keluarga untuk bersama menyiapkan acara berbuka serta menyadarkan pemirsa untuk bisa mengisi waktu menjelang berbuka dengan kegiatan yang baik seperti tadarus al Quran atau membaca buku-buku agama.

Kelima, tayangan Ramadhan yang dihadirkan haruslah yang memberikan kesan kepada pemirsa/penonton bahwa tayangan itu perlu untuk kehidupannya agar bisa melakukan sesuatu yang lebih baik pasca Ramadhan seperti pada tayangan sebuah TV swasta yang hampir 15 tahun tetap eksis dan disukai pemirsa karena menghibur sekaligus memberikan nilai-nilai yang berarti kepada kaum muslimin untuk merenungi kehidupannya serta selalu berusaha baik di sebelas bulan berikutnya.

Barangkali seperti itulah hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemirsa/penonton agar saat menonton tayangan Ramadhan di televisi tidak sia-sia dan banyak manfaat yang didpatkan sehingga mampu menigkatkan keimanan dan ketakwaannya selama Ramadhan kali ini.***

sumber : https://retizen.id/posts/101497/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-menonton-tayangan-ramadhan-di-televisi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler