Tanggapan Wapres Maruf Amin Soal Demo Tolak Kenaikan Harga Bahan Pokok
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok dipicu kondisi ekonomi global.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan pemerintah mendengar sejumlah tuntutan yang disampaikan mahasiswa pada aksi 11 April kemarin, termasuk soal penolakan kenaikan harga. Wapres menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok maupun bahan bakar minyak yang terjadi beberapa waktu terakhir ini, bukan dipicu karena melonjaknya permintaan menjelang Ramadhan tetapi memang situasi global.
"Sekarang ini akibat dari daripada situasi ekonomi global, ini terjadi kenaikan di mana-mana," kata Wapres dalam keterangan yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden saat kunjungan kerja ke Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022).
Wapres menjelaskan, adanya perubahan iklim, adanya perang Rusia-Ukraina mengakibatkan situasi ekonomi global berubah. Termasuk memicu kenaikan harga barang-barang di tiap negara.
"Jadi Lebaran kali ini bukan semata-mata lebaran yang biasanya ada kenaikan, tapi ada pengaruh dari ekonomi global," kata Wapres.
Wapres mengatakan, hal ini juga yang membuat harga bahan pokok di Indonesia meningkat, salah satu upaya minyak goreng karena biaya keekonomiannya meningkat."Bagaimana pemerintah mengantisipasi ini, pemerintah berusaha agar minyak goreng yang curah ini masih bisa terkendali, termasuk salah satunya pemerintah memberikan bantuan sosial minyak goreng," katanya.
Dalam aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di berbagai daerah kemarin, ada sejumlah tuntutan yang disampaikan antara lain menolak wacana penundaan Pemilu, mengkaji Ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Terkait aksi tersebut, Wapres mengatakan pemerintah tidak mempersoalkannya. "Soal demo itu saya kira itu kan sudah dijelaskan, pemerintah itu kan bagian dari demokrasi sepanjang dilakukan dengan baik, teratur, tidak anarkis, jadi itu aspirasi dan pemerintah mendengar tentu berbagai tuntutan itu," katanya.