5 Cara Ramadhan Bisa Meningkatkan Ketaqwaan Kita
Taqwa mencakup semua nilai dan kebajikan Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa bukan hanya membuat kita lapar atau haus atau menghilangkan sebagian dari kenyamanan kita. Puasa mengajarkan kita untuk bertaqwa.
Alquran dan Sunnah sangat menekankan pada taqwa. Ada lebih dari 158 ayat dalam Alquran tentang taqwa dan ada ratusan hadits tentang hal ini.
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebagaimana Dia harus ditakuti, dan jangan mati kecuali dalam keadaan Islam." (QS 3:102)
Apa itu taqwa?
Taqwa adalah Islam itu sendiri. Ini mencakup semua nilai dan kebajikan Islam. Ketika seseorang memiliki taqwa, dia telah mencapai segalanya.
Kesadaran Allah disebut sebagai taqwa. Itu berarti melakukan segala upaya untuk mengikuti ajaran-Nya dan menghindari larangan-Nya. Kata taqwa digunakan dalam Alquran untuk menggambarkan kesadaran Allah, rasa takut, ibadah, ketulusan dalam iman, dan menghindari ketidaktaatan kepada Allah.
Puasa dan taqwa
Puasa membangun karakter taqwa jika dilakukan dengan cara yang benar. Bagaimana puasa membangun karakter taqwa? Mari kita lihat beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang-orang dan melihat bagaimana konsep dan semangat taqwa.
5 Cara Ramadhan Bisa Meningkatkan Ketaqwaan Kita
1. Puasa, tidak seperti sholat, sedekah, dan haji adalah tindakan diam. Hanya Allah dan orang yang berpuasa yang tahu apakah mereka berpuasa atau tidak.
Tidak ada yang akan memperhatikan jika Anda makan atau minum sesuatu dengan tenang dan tidak ada yang bisa mengetahuinya. Namun, orang yang berpuasa telah membuat janji ini demi Allah dan dia ingin menjaga puasanya murni karena Allah.
Puasa mengajarkan kejujuran dan membantu seseorang belajar hidup dengan prinsip-prinsip imannya, apakah orang lain menyadarinya atau tidak. Ini adalah tujuan dan esensi dasar taqwa.
2. Makanan dan seks adalah dua keinginan dan nafsu yang vital bagi kelangsungan hidup dan kemajuan manusia, tetapi jika tidak dikontrol dan didisiplinkan dengan baik, keduanya dapat dengan mudah menjadi merusak dan merusak.
Dalam hal makan dan interaksi seksual, taqwa berarti mematuhi perintah Allah. Puasa mengajarkan Anda bagaimana mengelola dan mengatur keinginan.
3. Dunia ini penuh dengan godaan. Dibutuhkan banyak disiplin untuk mengatakan tidak pada sesuatu yang sangat menggoda dan tidak baik untuk kita. Selama puasa kita belajar bagaimana mengatakan tidak untuk hal-hal yang diizinkan dan baik, tetapi dilarang selama puasa.
4. Orang biasanya memperhatikan diri mereka sendiri dan keluarga mereka, tetapi mereka sering mengabaikan kebutuhan orang lain. Mereka yang tidak pernah mengalami kesedihan dan penderitaan mereka yang kelaparan, tunawisma, atau miskin.
Melalui puasa, kita merasakan rasa menahan lapar dan haus, ikut merasakan sakit dan penderitaan mereka yang miskin dan melarat. Puasa mengajarkan empati dan simpati, dan itu menghilangkan sebagian dari keegoisan dan keegoisan kita. Inilah semangat taqwa.
5. Puasa bersama sepanjang Ramadhan menumbuhkan kualitas, persaudaraan, dan persaudaraan di antara umat Islam. Kita menjadi lebih dekat dengan Pencipta kita dan satu sama lain. Buah taqwa antara lain persatuan, kedamaian, kerukunan, persaudaraan, dan persaudaraan. Saat kita meningkatkan taqwa selama Ramadhan, kita menikmati buah-buahan ini.