Ikut Pameran di Boston, Kopi Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp 283 Miliar

Pameran ini diharapkan meningkatkan ekspor produk kopi Indonesia ke AS.

Antara/Raisan Al Farisi
Buruh tani memanen kopi Gunung Puntang di Pegunungan Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (15/3/2020). Pada pameran kopi terbesar di Amerika Serikat, yaitu Specialty Coffee Expo (SCE) 2022 di Boston, kopi Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar 19,5 juta dolar AS atau sebesar Rp 283 miliar.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pameran kopi terbesar di Amerika Serikat, yaitu Specialty Coffee Expo (SCE) 2022 di Boston, kopi Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar 19,5 juta dolar AS atau sebesar Rp 283 miliar. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) pun mengapresiasi itu.

Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM Henra Saragih mengklaoim, hal itu membuktikan Kementerian Koperasi dan UKM telah berhasil memfasilitasi UKM Indonesia yang bergerak pada usaha kopi untuk menembus dan memperluas akses pasarnya ke Amerika Serikat. "Ini juga membuktikan produk specialty coffee Indonesia mampu bersaing  dan diminati konsumen, khususnya pasar Amerika Serikat," kata Henra melalui keterangan resmi, Rabu (13/4/2022).

Pagelaran akbar SCE 2022 diselenggarakan pada 8-10 April 2022 di Boston Convention and Exhibition Center, Amerika Serikat. Pada pameran ini, produk specialty coffee dari berbagai negara di dunia saling berkompetisi menarik perhatian pengunjung. Produk specialty coffee asal Indonesia berhasil mendapatkan apresiasi para pecinta kopi dunia. 

"Melalui keikutsertaan Indonesia dalam SCE 2022 ini diharapkan ekspor produk kopi Indonesia ke AS semakin meningkat," ujar Henra.

Adapun produk kopi yang dipamerkan dan mendapatkan permintaan tertinggi merupakan kopi terbaik yang berasal dari Jawa Barat, Gayo, Mandailing, luwak, Toraja, dan Bali.

Pada ajang ini, Indonesia mempromosikan kopi melalui coffee taster dan penjajakan business matching dengan pembeli potensial. Adapun negara yang melakukan kesepakatan dagang terbesar antara lain Amerika Serikat, Kanada, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Argentina, dan Spanyol. 

Pada ajang ini, Caldera Coffee mendapatkan pembeli potensial dari Argentina dengan nilai potensial transaksi mencapai Rp 157 miliar untuk produk kopi Toraja, Bali, Mandailing, Jawa dan luwak. Selain itu, Java Halu Coffee dari Jawa Barat mendapatkan permintaan green beans dari 3 pembeli potensial negara Amerika Serikat, Meksiko, dan Ekuador.

Sebagai tindak lanjut ketiga pembeli tersebut akan berkunjung ke perkebunan Java Halu Coffee di Jawa Barat pada Mei 2022 untuk melaksanakan survei dan kontrak dagang. PT Sanika Indonesia Sukses mendapatkan pesanan potensial dari negara Ekuador berupa coffee capsul

Selain produk kopi, sejumlah produk yang mendapatkan permintaan di antaranya produk cokelat yaitu Hiro & Cocoatree mendapat permintaan pembeli potensial dari USA product choco powder mencapai 100 ton atau mencapai  Rp 25 miliar. Cokelatin mendapatkan pesanan potensial dari Canada USA dan Panama serta PT Delifru Utama Indonesia mendapat pesanan potensial produk sirup dari Rwanda, Amerika Serikat dan Qatar.

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler