Ketegangan Berkobar Saat Pemukim Israel Memasuki Masjid Al-Aqsa
Palestina menyalahkan Israel atas konsekuensi dari ketegangan saat ini di Al-Aqsa.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekitar 545 pemukim Israel, dibantu oleh pasukan pendudukan, menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Ahad (17/4/2022). Serbuan pemukim Israel pada bulan Ramadhan ini mengakibatkan 19 warga Palestina cedera.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok ekstremis Yahudi menyerang dan memblokir jamaah Muslim di dalam aula sementara, membuka jalan bagi pemukim Israel untuk memasuki situs suci Yerusalem untuk liburan Paskah. Kementerian itu menambahkan, lusinan orang, termasuk wanita, terjebak di dalam masjid dan tidak dapat dievakuasi.
Polisi Israel memasuki kompleks Masjid Al Aqsa saat jamaah berkumpul untuk Salat Subuh. Pihak berwenang Israel mengatakan mereka memasuki kompleks untuk memfasilitasi kunjungan rutin oleh orang-orang Yahudi sayap kanan ke tempat suci dan bahwa orang-orang Palestina telah menimbun batu dan mendirikan penghalang di kompleks tersebut.
Polisi mengusir warga Palestina dari halaman terbuka di luar masjid, sementara puluhan orang tetap berada di dalam.
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (17/4/2022), pekerja medis Palestina mengatakan sedikitnya 19 orang terluka. Tiga orang dipindahkan ke rumah sakit setelah dipukuli atau terkena peluru berlapis karet, menurut Palang Merah Palestina.
Organisasi itu mengatakan mereka dicegah untuk mengakses kompleks itu tetapi berhasil membantu yang terluka di dekat Bab Al-Asbat.
Sembilan orang ditangkap, kata polisi Israel, setelah warga Palestina menghancurkan jendela dua bus yang membawa pengunjung Yahudi ke lokasi, melukai ringan beberapa dari mereka.
Ketegangan meningkat setelah kelompok sayap kanan Yahudi Return to Temple Mount menawarkan hadiah uang tunai kepada siapa saja yang pergi ke Masjid Al-Aqsa dan mengorbankan seekor kambing, sebuah ritual keagamaan Yahudi yang dilarang di dalam masjid dan itu akan menjadi provokasi lebih lanjut.
Otoritas Palestina menyalahkan Israel atas konsekuensi dari ketegangan saat ini di Al-Aqsa.
"Kami meminta pemerintah menghentikan agresi yang akan mengobarkan seluruh wilayah," kata juru bicara otoritas Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara Wafa.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk eskalasi Israel di lokasi titik nyala. Sebuah pernyataan kementerian mengatakan eskalasi Israel mencemooh reaksi Arab dan Islam serta merupakan "kelanjutan dari rencana (Israel) untuk melakukan Yudaisasi Masjid Al-Aqsa."