Zelenskiy Sebut Rusia Ingin Hancurkan Seluruh Donbas
Pihak berwenang Ukraina telah mendesak orang-orang di Donbas untuk pindah ke barat
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia ingin menghancurkan seluruh wilayah timur Donbas. Tuduhan tersebut muncul di tengah pasukan terakhir yang tersisa di pelabuhan strategis Mariupol bersiap untuk pertahanan terakhir.
Dengan rudal yang menghantam Lviv pada Senin (18/4/2022) pagi waktu setempat, Kharkiv mendapat lebih banyak penembakan. Moskow juga mendorong kemenangan besar di kota selatan saat berupaya merebut kendali Donbas dan membentuk koridor darat ke Krimea yang sudah dicaplok.
Tetapi Ukraina menyerukan untuk terus berjuang dan mempertahankan kota itu, serta menentang ultimatum Rusia pada Ahad (17/4/2022). Ukraina meminta para pejuang yang tersisa di dalam pabrik baja Azovstal, untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah.
Pihak berwenang Ukraina telah mendesak orang-orang di Donbas untuk pindah ke barat guna menghindari serangan skala besar Rusia yang hendak merebut wilayah gabungan Donetsk dan Lugansk.
“Pasukan Rusia sedang mempersiapkan operasi ofensif di timur negara kita dalam waktu dekat. Mereka benar-benar ingin menghabisi dan menghancurkan Donbas,” kata Zelenskiy dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian, Senin.
Zelenskiy juga mengulangi permohonan kepada pemerintah asing untuk mengirim senjata bagi pasukannya. Mariupol telah menjadi simbol perlawanan sengit Ukraina yang tak terduga sejak pasukan Rusia menginvasi bekas negara Soviet itu pada 24 Februari.
"Kota ini masih belum jatuh," kata perdana menteri, Denys Shmyhal, Ahad.
Dia mengatakan masih ada pasukan militer dan tentara yang akan berjuang sampai akhir. “Kami tidak akan menyerah,” katanya kepada ABC's This Week.
Sementara beberapa kota besar disebut telah dikepung, tidak satu pun. kecuali Kherson di selatan yang jatuh, dan lebih dari 900 kota telah direbut kembali.
Menyusul penolakan pejuang Ukraina untuk menyerahkan Mariupol, pasukan Rusia dilaporkan akan menutup kota untuk masuk dan keluar pada hari Senin dan mengeluarkan "pass pergerakan" kepada mereka yang tetap tinggal, menurut seorang penasihat walikota.
Petro Andriushchenko membuat klaim dalam pembaruan melalui aplikasi perpesanan Telegram. Dia berbagi foto yang tampaknya menunjukkan barisan orang yang menunggu izin masuk.
Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday, menulis di laman Facebook-nya bahwa pekan mendatang kemungkinan akan lebih "sulit" dan kali ini terakhir kalinya pemerintah memiliki kesempatan untuk menyelamatkan warga.
Gaiday juga mengklaim akibat tembakan pasukan Rusia di wilayah Lugansk timur, dua orang telah tewas di kota Zolote. Dua orang juga tewas dan empat terluka dalam serangan di kota Marinka dan Novopol, sebelah barat Donetsk, menurutklaim gubernur regional Pavlo Kyrylenko di Telegram.
Sebuah serangan udara menghantam pabrik persenjataan di ibukota, Kief. Lima rudal dilaporkan menghantam Lviv pada Senin pagi, dan pemerintah masih terus mencari informasi lebih rinci.
Di kota kedua Ukraina, Kharkiv, setidaknya lima orang tewas dan 20 terluka dalam serangkaian serangan 21 kilometer (km) (13 mil) dari perbatasan Rusia.
Maksym Khaustov, kepala departemen kesehatan wilayah Kharkiv, mengkonfirmasi kematian di sana menyusul serangkaian serangan yang diduga memicu kebakaran di seluruh kota dan merusak atap dari bangunan.
“Seluruh rumah bergemuruh dan bergetar,” kata Svitlana Pelelygina yang berusia 71 tahun kepada Agence France-Presse saat dia mengamati apartemennya yang hancur. "Semuanya di sini mulai terbakar,” lanjut dia.