WHO: Kasus Salmonella yang Terkait dengan Cokelat Kinder Capai 151

Sebanyak 89 persen kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Republika/Thoudy Badai
Warga membeli cokelat merk Kinder Surprise di salah satu Minimarket di Jakarta, Senin (11/4/2022). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (27/4/2022) mengatakan, ada 151 kasus salmonella yang terkait dengan produk cokelat Kinder di setidaknya 11 negara.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (27/4) mengatakan, ada 151 kasus salmonella yang terkait dengan produk cokelat Kinder di setidaknya 11 negara. WHO mengatakan, bakteri dengan struktur genetik yang sama dengan salmonella, yang menginfeksi tubuh manusia terdeteksi di beberapa kapal tanker yang mengandung bahan baku di pabrik Kinder di Arlon, Belgia pada Desember 2021 dan Januari tahun ini.

Baca Juga


Pada 25 April, 151 kasus salmonella yang diduga terkait dengan produk Kinder terdeteksi di seluruh dunia. Di antaranya 65 kasus di Inggris, 26 kasus di Belgia, 25 kasus di Prancis, 10 kasus di Jerman, 15 kasus di Irlandia, empat kasus di Swedia, dan dua kasus di Belanda. Sementara Luksemburg, Norwegia, Spanyol, dan Amerika Serikat (AS) masing-masing melaporkan satu kasus.

Dilansir Anadolu Agency, Kamis, sebanyak 89 persen kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Pada 21 kasus yang diamati, penderita mengalami gejala parah seperti muntah, mual, dan diare berdarah. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa akibat infeksi Salmonella.

Perusahaan cokelat Ferrero, menarik telur cokelat Kinder Surprise dari rak Inggris dan Irlandia pada awal April lalu. Penarikan ini merupakan langkah pencegahan. "Wabah ini ditandai dengan tingginya proporsi anak-anak yang dirawat di rumah sakit, beberapa dengan gejala klinis yang parah seperti diare berdarah," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). 

Badan kesehatan Uni Eropa bersama dengan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) sedang menyelidiki 151 kasus salmonella yang dikonfirmasi atau kemungkinan kasus terkait. Penarikan produk cokelat telah diluncurkan di beberapa negara, termasuk Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luksemburg, dan Inggris. (Rizky Jaramaya)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler