Dendam, Domba, Hingga Hilang Arah di Seperjalanan Mudik 2022

Kalau nggak macet (saat mudik), mohon maaf, silakan bikin jalan sendiri.

dok. istimewa
Seorang pemudik asal Bandung, Abah Rombeng, sedang beristirahat di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (1/5/2022). Abah Rombeng mudik berencana ke Ciamis dengan membawa seekor domba peliharaannya. I
Rep: Alkhaledi Kurnialam, Bayu Adji P Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, Supanto (46 tahun) mengaku dendam dua tahun terakhir tak bisa mudik ke kampung halamannya. Pemudik asal Pluit, Jakarta Utara ini, harus menahan keinginan mudik ke daerah asalnya, di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Namun, dendam akan mudik akhirnya bisa terbalaskan tahun ini. Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik pada Idul Fitri 1443 Hijriah. Supanto, yang menyimpan dendam dua tahun, nekat pulang kampung mengendarai sepeda motornya dari wilayah utara DKI Jakarta ini.

"Saya dendam sekali, tahun kemarin nggak boleh (mudik), tahun kemarinnya nggak boleh lagi," tuturnya saat ditemui Republika.co.id saat beristirahat di jalan Sawojajar, Klampok, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/4/2022) lalu.

Perjalanan Supanto mengendarai sepeda motor termasuk nekat. Ia harus menyusuri jarak ratusan kilometer perlahan untuk sampai di tanah kelahirannya. Belum lagi hadangan cuaca yang harus dialami. "Nah, tahun ini seneng sekali sekarang gitu, walaupun kita hujan-hujanan, ibaratnya ini tantangan silaturahim," katanya.

Supanto memulai perjalanan sejak Kamis (28/4/2022) malam bersama temannya yang juga menggunakan motor. Dia memperkirakan sampai di tempat tujuan pada Jumat (29/4/2022) tengah malam.

Pemudik lain, Zen Ahmad (39) mengaku bersyukur bisa kembali berkumpul bersama orang tua di Kota Malang pada lebaran tahun ini. Terutama karena orang tuanya sedang sakit di kampung halaman dan meminta Zen beserta anak istrinya untuk pulang.

Baca Juga


"Dua tahun kemarin saya sempat mudik, tapi kan harus ada persyaratannya, nggak semua keluarga saya ajak. Kalau ini kan semua keluarga saya ajak. Karena orang tua juga kan lagi sakit, jadi ya mau nggak mau saya harus jenguk," kata pemudik asal Bekasi ini.

"Tahun ini bisa lengkap lagi, alhamdulillah lengkap semua," sambung Zen.

Tim Republika.co.id, juga menemui Iyon Haryono (53) di perjalanan menyusuri jalur mudik 2022 saat beristirahat di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sosok pria yang akrab disapa Abah Rombeng itu mudik dari Bandung menuju Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Uniknya, Abah Rombeng turut serta membawa seekor domba peliharaannya.

Bahkan, ia juga menyertakan seekor kucing dalam perjalanannya kali ini. "Saya ini kan penyayang hewan. Kebetulan suka ngarit, ada domba, takut dia kelaparan, saya bawa. Selain domba, saya juga bawa kucing," kata dia, Ahad (1/5/2022) dini hari.

Abah Rombeng mudik bersama anak dan istrinya mengendarai mobil pikap. Mereka berencana menghabiskan waktu di kampung halamannya di Ciamis selama lima hari. "Sudah kebayang, kalau lima hari domba tidak dikasih makan, apa kata dunia kalau mati? Kasihan," ujar dia.

Menurut dia, perjalanan mudik yang dilaluinya dari Bandung menuju Ciamis cukup lancar. Ia mengatakan, terdapat kemacetan di sejumlah titik jalan. "Kalau gak macet itu bukan mudik, bukan mau Lebaran. Kalau lebaran itu harus macet. Kalau gak mau macet, mohon maaf, silakan bikin jalan sendiri," kata dia sambil terkekeh.

Lain cerita Abah Rombeng, lain juga cerita satu keluarga asal Mangga Dua, Jakarta, Dadang (54 tahun). Dadang bersama istri dan satu anaknya mudik ke Tasikmalaya menggunakan bajaj yang harus terjebak macet di depan Pos Pengamanan Mudik Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dadang masih ada di kursi kemudi, sedangkan istri dan anaknya tengah tertidur di kursi belakang. Menurutnya, ia bersama keluarganya sudah terbiasa mudik menggunakan kendaraan beroda tiga tersebut. Kondisi macet di jalur mudik pun, kata dia, sudah terbiasa dihadapi.

"Ya udah biasa lah, tadi juga cukup macet dari sana, tapi tadi di Bandung juga sempat ada banjir," kata Dadang.

Pemerintah memprediksi pemudik tahun ini mencapai 85 juta orang. Prediksi ini didasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan. Jumlah ini diasumsikan karena sudah dua tahun, masyarakat tidak diizinkan untuk mudik ke kampung halaman. Jikapun bisa mudik, harus melengkapi syarat-syarat yang sedikit merepotkan.

Tujuan mudik paling banyak diperkirakan menuju ke arah timur Pulau Jawa dan Sumatra. Namun, yang namanya pulang kampung, ada juga yang justru menuju tempat asalnya di kota besar seperti Jakarta. Seperti pemudik bernama Firman Perdana yang mudik dari Bandung menuju Jakarta.

Namun, nasib malang harus dialami Firman yang kehilangan arah alias tersesat sampai kawasan hutan Kutatandingan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Firman berangkat dari Bandung ke Jakarta hanya mengandalkan Google Maps. Dari peta yang dibaca melalui gawai itu, ia diarahkan hingga kawasan hutan Kutatandingan.

"Yang bersangkutan dekat dengan Polsek Klari sekitar 19 kilometer berdasar peta. Kemudian memohon bantuan karenasejak semalam tidak bertemu penduduk sekitar untuk membantunya. Bahkan dirinya juga membutuhkan air minum karena kelelahan," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Sabtu (30/4/2022).

Setelah menerima laporan, anggota piket fungsi Polsek Ciampel beserta perangkat Desa Mulyasejati melakukan pencarian di kawasan hutan. Setelah pencarian selama sekitar satu jam kemudian anggota piket fungsi Polsek Ciampel dibantu oleh masyarakat setempat menemukan pemudik yang tersesat itu. Selanjutnya, pemudik itu dipandu ke jalan arteri Karawang untuk melanjutkan perjalanan mudik ke Jakarta.

Kisah, Supanto hingga Firman Perdana jadi bagian mudik 2022, kebiasaan pulang kampung merayakan Idul Fitri yang harusnya saban tahun dilakukan. Namun, pandemi Covid-19 memaksa masyarakat Indonesia untuk bersabar menahan rindu, demi menjaga diri dan keluarga dengan tidak mudik. Demi melindungi keluarga di rumah yang mungkin saja ada usia rentan terpapar virus asal China. Selamat mudik dan bertemu keluarga di kampung halaman. Selamat merayakan Hari Kemenangan, Idul Fitri 1443 Hijriah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler