AS Roma Singkirkan Leicester, Jumpa Feyenoord di Final Liga Konferensi Eropa

AS Roma menang 1-0 atas Leicester di leg kedua semifinal untuk unggul agregat 2-1.

EPA-EFE/ETTORE FERRARI
Penyerang AS Roma Tammy Abraham (tengah) merayakan golnya ke gawang Leicester City pada final Liga Konferensi Eropa.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sundulan yang berbuah gol pada babak pertama dari Tammy Abraham membuat AS Roma memastikan tempat di final Liga Konferensi Eropa. Roma akan bertemu klub Belanda Feyenoord menyusul dua semifinal yang ketat pada Jumat (6/5/2022) dini hari WIB.

Baca Juga


Roma mengalahkan Leicester City 1-0 di Stadion Olimpico, Roma, untuk unggul agregat 2-1. Adapun Feyenoord menahan tim tuan rumah Olympique Marseille 0-0 di pantai selatan Prancis sehingga maju dengan agregat 3-2 bekal kemenangan pada leg pertama.

Final akan dimainkan di Tirana, Albania pada Kamis (26/5/2022) WIB, di mana pemenang akan otomatis lolos ke fase grup Liga Europa 2022/23, kecuali jika mereka mencapai fase grup Liga Champions musim depan lewat kompetisi lokal.

Hanya ada sedikit pilihan di antara kedua tim di Stadio Olimpico di Roma, di mana gol penentu tercipta pada menit ke-11 ketika kelemahan Leicester pada bola mati musim ini terekspos lagi. Tendangan sudut Lorenzo Pellegrini disambut oleh kepala pemain internasional Inggris Abraham, yang mengarahkan bola ke gawang.

Leicester membutuhkan waktu 78 menit untuk melepaskan tembakan pertama tepat sasaran saat mereka berjuang untuk menciptakan peluang yang jelas melawan tim tuan rumah yang terorganisasi dengan baik. Roma mencapai final Eropa pertama mereka sejak kalah dari rekan senegaranya Inter Milan di Piala UEFA 1991.

Leg kedua semifinal antara Marseille dan Feyenoord dirusak oleh kekerasan penggemar saat para pendukung dari kedua belah pihak bentrok satu sama lain dan polisi, sementara sebuah batu bata dilemparkan ke bus tim pengunjung.

Leg pertama adalah laga yang menegangkan dengan lima gol, tetapi ini lebih merupakan pertandingan yang cerdik dengan peluang terbaik babak pertama jatuh ke pemain Marseille Dimitri Payet. Ia melepaskan tembakan melebar ketika dia seharusnya mencetak gol.

Marseille menekan untuk mencari gol yang mereka butuhkan agar bisa menyamakan kedudukan secara agregat, tetapi Feyenoord bertahan untuk mencapai final Eropa pertama mereka sejak mengangkat Piala UEFA untuk kedua kalinya pada tahun 2002.

sumber : REUTERS
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler